Islam adalah satu-satunya agama yang Allah ridhoi.
Islam adalah satu-satunya agama yang dengan indah dapat melukiskan cinta
dan hanya Islam-lah yang mampu memuliakan bagian dari para pecinta,
perempuan.
Dalam buku panduan hidup nan mulia, adalah An-Nisa, yang berarti perempuan. Sebuah surah yang Allah khususkan untuk jenis ciptaan satu ini. Dalam kitab nan mulia ini pula Allah menjelaskan sosok Maryam yang harus menjadi teladan bagi seluruh wanita di dunia.
Namun, sekarang ini, Megan Trainor atau Taylor Swift jauh lebih dikagumi
cewek-cewek ketimbang wanita pilihan langit itu. Atau Little Mix yang lebih sering dicontoh dari pada Asiah dan Aisyah. Boro-boro mengenal cerita perjuangan Ibunda Baginda Rasul, Aminah, yang mana Sarah yang mana Hajar saja remaja masa kini mungkin tidak tahu.
Tak heran jika nilai-nilai moral para (yang katanya) harapan bangsa ini kian terjun. Lebih dari 62% remaja wanita saat ini sudah tak bernilai jika satuan kebernilaian seorang wanita masih dilihat dari keperawanannya. Apalagi di kota-kota besar, tujuh dari sepuluh remaja mengaku pernah melakukan
happypetting. Tujuh dari sepuluh laki-laki menonton porno, 75000.000 diantaranya kecanduan. Ini baru data yang mengaku. Nyatanya?
Pantaslah bila kita mengasihani laki-laki akhir zaman. Mungkin salah satu yang membuat mereka
sulit menjadi 'berani ketok pintu' adalah karena terlalu besarnya kekhawatiran mereka tentang gadis-gadis saat ini. Mungkin banyak sekali kalimat "bagaimana jikaa" menggelung-gelung dalam pikiran. Namun, hey! Jangan asal membela. Sejatinya siapa yang membuat para wanita ini tak lagi bernilai jika bukan laki-laki?
Padahal-
Islam.
Islam telah hadir sejak bohlam lampu bahkan belum diciptakan. Islam telah mencerdaskan umat dalam kegemilangan bertahun silam bahkan tatkala Eropa berada pada masa
dark ages-nya. Islam hadir dan menjadi embun bagi hausnya makna hidup kala itu. Islam sesungguhnya telah mengajarkan kepada manusia bagaimana seharusnya cinta itu dilukiskan.
Tak ada manusia berakal pun di dunia ini yang tak mengatakan bahwa Rasulullah-shalawat selalu tercurah baginya- merupakan laki-laki yang amat mencintai istri-istrinya. Begitu memuliakannya.
Tak ada satu mulut pun yang dapat membohongi sejarah bahwa Fatimah merupakan wanita paling setia tak peduli Ali bin Abi Thalib hanya membawa angin ketika pulang bekerja.
Tak pernah ada sejarah sebuah cinta dapat merusak dalam naungan Islam. Tak pernah ada yang merasa terugikan oleh cinta dalam indahnya Islam. Karena segala jenis cinta sejatinya hanya didasarkan pada kecintaan pada Yang Maha Memberi Rasa Cinta.
Namun saat ini, terlalu banyak manusia yang pura-pura tuli. Terlalu sering dijumpai manusia yang punya mata namun tak pernah mau dibuka. Enggan mendengar kisah-kisah indah dari manusia-manusia teladan pilihan surga. Banyak sekali saat ini manusia yang hidup hanya untuk mengikuti nafsunya. Seks, drugs, rock 'n roll. Terus berputar dalam lingkaran setan nan goblog. Lupa bahwa suatu hari akan ada masanya ruh tercabut.
Allah swt telah melarang segala bentuk mendekati zina. Dan pacaran merupakan salah satu metaforanya. Namun remaja sekarang ini merasa sah-sah saja menjalani ini semua. Bahkan sebagian men-title hubungan mereka dengan pacaran islami.
TAK ADA PACARAN DALAM ISLAM DAN TAK AKAN PERNAH ADA! Mana ada pacaran tidak saling pandang? (Padahal Allah memerintahkan setiap hambanya untuk
ghodul bashor). Mana ada pacaran tidak saling gandeng tangan? (Padahal seorang laki-laki lebih baik ditusuk besi panas kepalanya dari pada menyentuh kulit seorang wanita-hadith). Mana ada pacaran yang hanya diam-diam saja? Hm, kalaupun ada, ngapain pacaran?
Status? Sejatinya status yang dicari dari pacaran itu baik atau buruk, hah?
Status "LAKU" atau justru "BEKAS PAKE" yang kita dapat?
Perempuan, sadarlah bahwa laki-laki yang mencintaimu sepenuhnya bukan dia yang selalu kirim sms selamat pagi. Bukan dia yang tiap malam berdoa kamu mimpi indah. Percayalah bahwa laki-laki yang membawa sebuket bunga buatmu tak pernah dengan sungguh-sungguh menyayangimu. Bukan. Bukan laki-laki pengejar yang harusnya kamu senangi.
Wahai laki-laki, ingatlah bahwa perempuan-perempuan yang mengumbar kaki jenjang itu bukan sosok yang kelak akan dirindukan anak-anakmu. Percayalah bahwa lipstik merah, rambut lurus, atau sekedar hidung mancung itu tak akan kekal melekat. Seiring berjalannya waktu ia akan menua. Perempuan-perempuan yang masih terbahak-bahak di tengah jalan pukul dini hari tidak mungkin bisa membawamu pada ketenteraman.
Padahal Allah menciptakan pasangan-pasangan kita dari jenis kita sendiri agar kemudian kita cenderung padanya dan merasa tentram bersamanya.
Maka saat ini, pantaskanlah diri kita masing-masing
Hingga Allah menghadirkan seseorang yang pantas buat kita
Pelajari agama yang Allah ridhoi ini sebaik-baiknya
Agar tatkala cinta itu datang, kita mengerti bagaimana membuatnya indah
Dan selalu indah.
Dear Future Husband
Aku nggak tahu siapa kamu
Yang aku tahu,
kamu nggak akan semulia Nabi Muhammad SAW.
Kamu nggak akan setabah Nabi Syuaib AS.
Kamu juga nggak mungkin setegas Umar bin Kaththab ra.
Nggak mungkin sekaya Nabi Sulaiman AS.
Apalagi setampan Nabi Yusuf AS.
Kenapa aku yakin banget?
Karena aku juga sadar, aku nggak akan bisa secerdas Aisyah ra.
Atau semulia Fatimah Azzahra.
Aku juga nggak mungkin setegar Hajar.
Seberani Sumayyah ra, apalagi secantik Zulaikha.
Aku cuma perempuan akhir zaman yang berusaha untuk meraih gelar sholihah.
Perempuan biasa yang cuma bisa berharap diterima dalam surganya Allah,
hingga akhirnya dapat mengenal Aisyah ra, Fathimah, Hajar, bahkan Zulaikha.
Maka dari itu, bantulah aku,
karena aku juga akan setia menemani kerasmu berusaha
Agar kelak bertemu nabi, idaman surga.
Buat sekarang, tolong jaga hati kita masing-masing, OKE?
Karena aku nggak mau aku jadi perempuan kesekian yang kamu impi-impikan.
Aku nggak mau suatu hari kita makan di luar dan bertemu wanita yang ternyata cerita lamamu,
apalagi kemudian bertengkar karenanya.
Sebab aku juga nggak mau menjadikan kamu laki-laki kesekian yang aku kagumi wibawanya,
aku idamkan kehangatannya. Aku ingin kamulah yang pertama dapat menaklukan hatiku seutuhnya,
dalam cara yang Ia senangi.
Cukuplah saat ini langit yang menyaksikan usaha kita masing-masing buat jadi yang terbaik untuk satu sama lain.
Ketika nanti akhirnya langit kita pandang dalam satu bingkai jendela,
Berjanjilah untuk tetap mengedepankan hukum syara
Ajari aku untuk istiqomah menjauhi harom dan setia pada yang wajib
Bimbing aku agar dapat mencintai sunnah dan membenci makruh
Ketika aku bengkok, luruskan aku. Tapi, tolong jangan keras-keras.
Aku khawatir jika itu justru membuatku patah
Luruskan dengan segenap cinta
Namun,
Sebesar apapun cinta kita nanti,
aku nggak mau kamu meletakkan namaku diurutan nomor satu-mu.
Aku tidak akan rela.
Tetaplah jadikan Allah yang paling engkau rindukan.
Teguhkan nama Rasulullah Muhammad SAW dibawahnya
Kemudian ukir nama ibumu diurutan yang ketiga.
Aku juga tak akan menuntut gemilang harta
Sebab sejak kecil pun aku tak silau karenanya
CUKUPKAN SAJA. Karena ini bagian dari ibadahmu
Namun, ku harap,
waktumu bersama anak-anak bisa lebih berkualitas
dari pada waktumu bersama laptop, kertas-kertas, dan handphone
Karena pertanyaan-pertanyaan mereka akan luar biasa
dan terkadang hanya bisa bikin aku terhenyak
Kita didik mereka, agar kelak menjadi bagian pembebas Negeri Roma
Karena hanya dengan doa anak yang solih solihah
Siksa akhirat akan diringankan buat kita
Saat ini, kuatkan iman kita masing-masing
Pelajari agama ini dalam-dalam
Agar tak ada nafsu yang menghampiri
hingga kita bisa saling cinta
atas nama Allah.
ps. nih, buat kalian yg masih bingung cara cinta kerja dalam diri gue. Iya, sama, gue juga ga nyangka bisa nulis gini.