Sebenernya itu di judul pengen gue tambahin --yang nge-BEM tapi gasabar bentar lagi demis padahal juga masih bimbang soal identitas selanjutnya wkwk gimana riz gimana. Postingan update ini sebenernya udah gue rencanakan sejak bertahun-tahun lalu. Tapi karena satu dan sejuta lain hal, gue baru ngepost sekarang. Ngga jelas sih. Ga ada out line apa-apa di sini. Ngalir aja.
DKSHE |
Pembaca yang budiman, perlu kalian ketahui bahwasannya gue itu di departemen sama sekali bukan artis. Engga terkenal, dan engga kenal orang. Yang gue kenal yaa cuma lingkaran kecil pertemanan gue, sebatas itu-itu aja. Gue bahkan rasanya terlihat cukup introvert di lingkup departemen atau fakultas. Salah satu penyebabnya adalah, ni gue fair banget ya nulis di sini, karena gue engga begitu suka dengan sistem organisasi kemahasiswaan di departemen gue sendiri. Alias himpunan profesi. Sebut saja himakova, karena emang demikian. Gue rasa ada faktor kesalahan dari diri gue nya juga sih kenapa bisa sampe gini, yakni karena gue udah semacam "engga terima" duluan ketika dulu masa-masanya MPH atau masa pengenalan himpunan. Gue ngerti iya gue ngerti, mungkin segala hal yang bagi gue terkesan seniorisme, kekerasan verbal, dan lain-lain, dll :), ituuu mungkin ya bagian dari yang namanya jimen alias uji mental. Karena yang namanya bidang kehutanan itu, apalagi konservasi, ya mau engga mau pasti berbatasan dengan masyarakat adat lah, penebang illegal lah, dan lain-lain yaa gue paham betul. Bokap gue sendiri yang kasih testimoni. Beliau alumni KSH juga. Angkatan 25. Sekarang kerja di kehutanan Bangka Belitung, yang maksud gue adalah, ilmunya linear. Beberapa hari yang lalu, gue dikasih update (via grup keluarga) gimana dia dan temen2 timnya melakukan pengejaran terhadap illegal loggers di hutan belantara sana. Tengah malem, jam 2an gitu. Ya iya, itu bareng polisi lah apa lah. Artinya, gue engga bisa menafikkan fakta apa yang senior2 gue bilang bahwa kehutanan itu memang mau gak mau harus tahan di"keras"in.