Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro pada masa kecilnya bernama Raden Mas Ontowiryo. Ia lahir di Yogyakarta, 11 November 1785. Ia adalah putra dari Sultan Hamengku Buwono III.
Ketika pihak Belanda ikut mencampuri urusan di Keraton, Pangeran Diponegoro mundur dari dewan Mangkubumi. Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ia mendapat dukungan dari para bangsawan, ulama dan petani. Rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo digusur oleh Belanda untuk pembangunan jalan. Pangeran Diponegoro memindahkan pusat perlawanannya ke Gua Selarong.
Beberapa rekan perjuangan Pangeran Diponegoro diantaranya adalah Kiai Mojo, Sentot Ali Basah Prawirodirjo, serta Nyi Ageng Serang. Belanda menyerang pasukan Pangeran Diponegoro untuk menghentikan perlawanannya. Namun, Belanda kewalahan sehingga melakukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Menjanjikan hadiah uang bagi yang bisa menangkap Pangeran Diponegoro.
  2. Membangun benteng-benteng untuk memperkecil ruang gerak Pangeran Diponegoro.
  3. Membohongi Pangeran Diponegoro dalam perundingan. Pada 28 Maret 1830 ketika memasuki ruang perundingan, Pangeran Diponegoro ditangkap. Ia dibuang ke Manado, Sulawesi Utara. Pada tanggal 8 Januari 1855 Pangeran Diponegoro meninggal dunia.

Pangeran Diponegoro pemimpin
perlawanan terhadap Belanda di Jawa (1825-1830)

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hai kenalin! Gue Rizka, sekarang mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Gue sukanya banyak, salah satunya adalah nulis dan makin kesini gue makin menyadari ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang perlu dikritisi, didukung, atau disebarluaskan. Makanya blog adalah tempat yang gue rasa tepat untuk menyalurkan semua itu. Sambil sesekali bisa jadi tempat gue berbagi cerita. Salam kenal dan selamat membaca!

0 comments:

Post a Comment