Membalas Kamu yang dalam Gie

Kamu bersama Sinta, tapi aku adalah Ira.

Nonton film, naik gunung, berkirim lirik.
Bukan sajak lembah mandalawangi dan
matimu di pangkuanku
yang dapat kuhirup sambil senyum-senyum.

Bodoh. Maka pulanglah.
Habiskan waktumu di sisiku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu,
tentang serdadu Amerika yang mati di Da Nang
juga bayi-bayi di Biafra karena kelaparan.
Pulanglah, sayangku.

Aku masih selembut dahulu,
memintamu minum susu dan tidur yang lelap.
Sambil membenarkan letak leher kemejamu.
Menelusuri batu Pangrango oleh-oleh pendakian
juga pucuk-pucuk patah cemara.
Kita sama-sama tak pernah menanam.
Kita sama-sama tak pernah kehilangan.


Rizka Nurul Afifa
30 Maret 2019

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hai kenalin! Gue Rizka, sekarang mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Gue sukanya banyak, salah satunya adalah nulis dan makin kesini gue makin menyadari ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang perlu dikritisi, didukung, atau disebarluaskan. Makanya blog adalah tempat yang gue rasa tepat untuk menyalurkan semua itu. Sambil sesekali bisa jadi tempat gue berbagi cerita. Salam kenal dan selamat membaca!

0 comments:

Post a Comment