Pada kesempatan ini, aku ingin sharing sedikit tentang pentingnya MENULIS.
Well, kita semua pasti pernah mendengar istilah seperti ini, "satu gambar berarti seribu kata.". Pasti ngerti dong maksudnya apa.. Ya, kata-kata ini menunjukkan 'gambar' itu mampu menjelaskan layaknya seribu kata. Aku setuju sekaligus tidak setuju dengan kalimat ini. (waduh, gimana tuh? xD). Ya, disatu sisi kita bisa memahami sesuatu hanya dengan melihat sebuah gambar tanpa harus membaca beratus-ratus kata. Tapi, menurutku, tetap saja dengan menulis, semuanya akan lebih jelas. Makanya, tadi aku bilang setuju sekaligus nggak setuju.
Kenapa dengan menulis sesuatu bisa lebih jelas? Sebab, tulisan bisa menggambarkan sesuatu yang gambar tidak bisa membuatnya. Misalnya 'emosi'. Dengan tulisan, kita bisa mengerti perasaan. Perasaan bisa dituang kedalam kata-kata. Selain itu, tulisan juga mampu menggugah. Dan tulisan tidak pernah tidak bisa menjelaskan sesuatu, misalnya, lukisan pemandangan masih bisa diungkapkan. Gunungnya warna apa, sebesar apa, dan semacamnya.
Kurang lebih seperti itu. Kebayang kan? Dengan menulis, kita dapat berbagi ilmu. Tau mengapa peradaban Romawi lebih maju dari peradaban Mesir? Padahal dulunya Romawi justru belajar ke Mesir loh! Kesalahannya, bangsa Mesir tidak memiliki teori akan buah pikirnya. Nggak ada pengabadian. Sedangkan bangsa Romawi mencatat setiap pelajaran yang mereka dapatkan. Dan dari catatan-catatan tersebut, dapat dikembangkan suatu teori, prinsip-prinsip baru, etc. Penting, bukan?
Menulis berkaitan erat dengan membaca. Kedua aspek ini yang kemudian mampu meningkatkan imajinasi kita seperti kata Bapak E=mc, imagination is more important than knowledge. Tanpa imajinasi, kita nggak akan tergerak untuk mencari ilmu baru. Tul ga? Seperti kata Tria Brilian tentang imajinasi. Membaca akan lebih meningkatkan kinerja otak dibandingkan dengan hanya melihat gambar. (sumber?yaa,pikiran sendiri setelah berjam-jam meditasi). Soalnya dengan membaca, otak kita akan membayangkan tulisan-tulisan tersebut. Sedangkan dengan melihat gambar, otak kita jadi hanya terbiasa dengan sesuatu yang telah 'jadi'.
Oleh karena itu, mari budayakan menulis! Mulai dari tulisan kecil-kecilan, its okay. Misalnya diary #wanjeerrr haha. Tau a.fuadi? Ya, penulis trilogi Negeri 5 Menara itu. Katanya beliau bisa mahir menulis karena awalnya sering menulis buku harian sejak usia 13 tahun. Kenal sama Ollie? Perempuan muda berbakat, aktif diorganisasi, berwirausaha, semuanya ia mulai dari menulis. Kenal Rizka Nurul Afifa? Haha, ya walaupun aku masih belum bisa menghasilkan sesuatu yang WOW, setidaknya aku merasa setiap memori dihidupku terabadikan dengan menulis. Lewat diary misalnya. Its so fun when you read your old diaries. Bakal ngakak-ngakak sendiri lah. Bahkan sesuatu yang sebetulnya tidak pantas ditertawakan justru terlihat lucu. Atau lewat blog like this. Atau bahkan kirim tulisan ke majalah-majalah atau koran. By the way, I would like to say congratulation to my friend, Nadim, he's words just accepted on a magazine. Great!
Dengan menulis ini, aku sama sekali enggak mengurangi rasa hormat kepada 'menggambar', 'berbicara', dan 'membaca'. Semua aspek seperti akan sangat maksimal jika dipersatukan. Wesseeh. The mainpoint is, jangan mau segala sesuatunya terlupakan. Sering-seringlah berbagi.Menulis adalah salah satu cara 'cool'nya. Cukup sekian ya :---) (rizka)
Well, kita semua pasti pernah mendengar istilah seperti ini, "satu gambar berarti seribu kata.". Pasti ngerti dong maksudnya apa.. Ya, kata-kata ini menunjukkan 'gambar' itu mampu menjelaskan layaknya seribu kata. Aku setuju sekaligus tidak setuju dengan kalimat ini. (waduh, gimana tuh? xD). Ya, disatu sisi kita bisa memahami sesuatu hanya dengan melihat sebuah gambar tanpa harus membaca beratus-ratus kata. Tapi, menurutku, tetap saja dengan menulis, semuanya akan lebih jelas. Makanya, tadi aku bilang setuju sekaligus nggak setuju.
Kenapa dengan menulis sesuatu bisa lebih jelas? Sebab, tulisan bisa menggambarkan sesuatu yang gambar tidak bisa membuatnya. Misalnya 'emosi'. Dengan tulisan, kita bisa mengerti perasaan. Perasaan bisa dituang kedalam kata-kata. Selain itu, tulisan juga mampu menggugah. Dan tulisan tidak pernah tidak bisa menjelaskan sesuatu, misalnya, lukisan pemandangan masih bisa diungkapkan. Gunungnya warna apa, sebesar apa, dan semacamnya.
Kurang lebih seperti itu. Kebayang kan? Dengan menulis, kita dapat berbagi ilmu. Tau mengapa peradaban Romawi lebih maju dari peradaban Mesir? Padahal dulunya Romawi justru belajar ke Mesir loh! Kesalahannya, bangsa Mesir tidak memiliki teori akan buah pikirnya. Nggak ada pengabadian. Sedangkan bangsa Romawi mencatat setiap pelajaran yang mereka dapatkan. Dan dari catatan-catatan tersebut, dapat dikembangkan suatu teori, prinsip-prinsip baru, etc. Penting, bukan?
Menulis berkaitan erat dengan membaca. Kedua aspek ini yang kemudian mampu meningkatkan imajinasi kita seperti kata Bapak E=mc, imagination is more important than knowledge. Tanpa imajinasi, kita nggak akan tergerak untuk mencari ilmu baru. Tul ga? Seperti kata Tria Brilian tentang imajinasi. Membaca akan lebih meningkatkan kinerja otak dibandingkan dengan hanya melihat gambar. (sumber?yaa,pikiran sendiri setelah berjam-jam meditasi). Soalnya dengan membaca, otak kita akan membayangkan tulisan-tulisan tersebut. Sedangkan dengan melihat gambar, otak kita jadi hanya terbiasa dengan sesuatu yang telah 'jadi'.
Oleh karena itu, mari budayakan menulis! Mulai dari tulisan kecil-kecilan, its okay. Misalnya diary #wanjeerrr haha. Tau a.fuadi? Ya, penulis trilogi Negeri 5 Menara itu. Katanya beliau bisa mahir menulis karena awalnya sering menulis buku harian sejak usia 13 tahun. Kenal sama Ollie? Perempuan muda berbakat, aktif diorganisasi, berwirausaha, semuanya ia mulai dari menulis. Kenal Rizka Nurul Afifa? Haha, ya walaupun aku masih belum bisa menghasilkan sesuatu yang WOW, setidaknya aku merasa setiap memori dihidupku terabadikan dengan menulis. Lewat diary misalnya. Its so fun when you read your old diaries. Bakal ngakak-ngakak sendiri lah. Bahkan sesuatu yang sebetulnya tidak pantas ditertawakan justru terlihat lucu. Atau lewat blog like this. Atau bahkan kirim tulisan ke majalah-majalah atau koran. By the way, I would like to say congratulation to my friend, Nadim, he's words just accepted on a magazine. Great!
write,whereever u r ;) |
Dengan menulis ini, aku sama sekali enggak mengurangi rasa hormat kepada 'menggambar', 'berbicara', dan 'membaca'. Semua aspek seperti akan sangat maksimal jika dipersatukan. Wesseeh. The mainpoint is, jangan mau segala sesuatunya terlupakan. Sering-seringlah berbagi.Menulis adalah salah satu cara 'cool'nya. Cukup sekian ya :---) (rizka)
look-read-think-write-speak
ABOUT THE AUTHOR
Hai kenalin! Gue Rizka, sekarang mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Gue sukanya banyak, salah satunya adalah nulis dan makin kesini gue makin menyadari ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang perlu dikritisi, didukung, atau disebarluaskan. Makanya blog adalah tempat yang gue rasa tepat untuk menyalurkan semua itu. Sambil sesekali bisa jadi tempat gue berbagi cerita. Salam kenal dan selamat membaca!
0 comments:
Post a Comment