Sekitar dua minggu yang lalu, aku dapat kiriman dari seorang teman melalui instagram (masih bebas main ig). Isi kirimannya tentang proses pembangunan Masjid Indonesia Tokyo yang ternyata butuh bantuan dana agar benar-benar dapat dibangunkan.
Tanpa ceramah panjang lebar pun, pasti kita semua paham urgensitas membangun sebuah masjid. Sebagaimana hadits Rasul yang sengaja aku letakan di awal tulisan ini. Namun ternyata, perihal Masjid Indonesia Tokyo ini jauh lebih mendesak dari sekedar 'membangun' masjid biasa. Karena apa, bila dana yang dikumpulkan masih kurang dari target, maka dikhawatirkan proses pembangunan akan melibatkan riba. Naudzubillah. Tentu kita semua ingat bahwa riba merupakan salah satu larangan Allah SWT.
Karena hal inilah, aku jadi geregetan untuk ngeshare berita ini ke teman-teman semua.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa KMII-J atau Keluarga Masyarakat Islam Indonesia Jepang, merupakan salah satu tuan rumah yang dengan begitu luar biasa baik hati-nya menyambut aku dan teman-teman dalam rangka LKMA 2015 pada November 2015 silam. Saat itu kami disambut di Aula Serbaguna SRIT (Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo). Dan yang masih aku ingat betul, salah satu pembicara waktu itu mengatakan bahwa tepat setelah menyambut kami, akan dilangsungkan akad nikah di gedung yang sama, ruangan yang sama.
Mengingat kejadian ini semua, menyadarkan saya bahwa pembangunan Masjid Indonesia Tokyo ini dirasa betul-betul harus dapat terwujud. Sebagaimana kita semua tahu bahwa masjid memiliki fungsi yang amat beragam. Mulai dari sebagai tempat ibadah (sholat harian, tarawih, idul fitri dll), sebagai sarana pendidikan (sebagaimana peserta LKMA 2015 lalu disambut oleh KMIIJ), sebagai sarana dakwah hingga muamalah seperti tempat melangsungkan akad nikah dan lain-lain. Dengan hadirnya Masjid Indonesia Tokyo ini juga, besar kemungkinan dapat semakin menguatkan saudara-saudara muslim Indonesia kita di sana. Karena tentu kita sadar, ketika kita jauh dari kampung halaman yang notabane-nya mayoritas muslim, pastilah kita butuh 'pegangan' yang mampu menguatkan kita agar tetap berada dalam koridor islam. Insya Allah.
Berdasarkan informasi dari website yang aku baca, tenggat waktu penggalangan dana ini tinggal 78 hari lagi. Sedangkan dana yang terkumpul baru 17%. Mungkin rasanya begitu sulit menggapai 83% sisanya hanya dalam waktu 78 hari ini. Namun tentu saja, Allah bersama prasangka hamba-Nya. Setiap kita tidak boleh patah semangat untuk perkara semacam ini. Oleh karena itu, pihak Panitia Pembangunan Masjid pun meminta uluran tangan dari teman-teman yang ada di Indonesia. Kita jangan berpikir enggan membantu karena ah, kan masjinya di Tokyo atau ngapain juga?orang gue gak di Jepang ini. Jangaaan. Karena Rasul bilangnya bukan barang siapa membangun masjid untuk ia singgahi maka Allah akan membangunkan masjid untuknya di surga kan? Melainkan barang siapa yang membangun masjid dengan niat menggapai ridho Allah. Nggak peduli masjid itu kita nikmati atau enggak, selama atas niat lillahita'ala.
Nah, jadikan ini kesempatan kita untuk membangun masjid di surga nanti. Atau bisa jadi dengan melakukan kegiatan mulia seperti ini, Allah malah membukakan jalan untuk kita S2 di Tokyo gitu kan, hehe siapa tau. Meskipun dana yang mampu kita donasikan hanya 'ecek-ecek' atau mungkin hanya sanggup untuk membeli sebuah kran air, tapi bayangkan ketika kran air itu digunakan untuk berwudhu oleh banyak sekali masyarakat muslim di sana (tidak hanya dari Indonesia bisa jadi), betapa banyak amal jariyah yang sudah kita tanam? Apalagi ketika dana yang kita donasikan bisa dibelikan tiang-tiang penyangga, atau bahkan atap. Ya kan?
Oleh karena itu, mari berdonasi sebanyak-banyaknya!
Bagaimana caranya?
Temen-temen silakan klik link berikut ini untuk donasi : https://kitabisa.com/masjidindonesiatokyo
Di sana juga tertera semua tentang proses pembangunan masjid. Mulai dari desain bangunan, sejarah peletakan batu pertama, hingga target-target timeline pembangunan.
Untuk mengetahui Anggaran Biaya serta Daftar Donasi juga bisa dilihat pada link berikut : http://www.masjid-indonesia.jp/anggaran-biaya/#donasi
Melihat begitu rapihnya pelaporan anggaran tersebut menumbuhkan harapan yang kuat bagi kita semua agar pembangunan dapat benar-benar terealisasikan. Dan insyaAllah ini bebas dari riba dan ghulul.
Kalau temen-temen mungkin juga penasaran dengan KMIIJ, kegiatan-kegiatannya seperti apa, bisa klik link ini : http://www.kmii-jepang.net/
Desain masjid dari salah satu sudut pandang |
Masa-masa peletakan batu pertama |
Nah, terlepas dari Masjid Indonesia Tokyo, tentu seperti diawal tadi sudah sama-sama kita sepakati bahwa membangun masjid itu begitu 'penting' dilaksanakan setiap muslim, sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-masing. Baik itu masjid-masjid di Indonesia (tapi harus jelas sumbernya, karena rasanya sekarang ini banyak oknum-oknum yang memanfaatkan alasan-alasan pembangunan masjid untuk mengenyangkan perut anak-istri sendiri), maupun di luar negeri. Mau itu masjid-masjid dari yayasan yang kita bangun, maupun masjid-masjid yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. Semua sama-sama atas niat meraih ridho Allah. Namun ketika dihadapkan dengan kesempatan-kesempatan seperti Masjid Indonesia Tokyo ini, tidak ada alasan buat kita untuk menolak. Apalagi (bisa jadi) menutup informasi karena kita takut kehilangan sumber-sumber donasi untuk 'masjid-masjid' yang kita bangun sendiri. Semoga kita tidak termasuk. Yah, inget-inget aja konsep rezeki. Alloh yang ngatur.
Terakhir, besar harapan aku pribadi, teman-teman mau sukarela menyebarkan berita ini. Bebas boleh share tulisan ini, atau copy link dari yang tadi sudah aku sebutkan, atau mau membuat tulisan baru, atau sekedar lewat obrolan, bebas. Boleh share di facebook, twitter, youtube, atau apapun. Karena menurut panitia pembangunan, sekitar 70% donatur datang karena membaca postingan-postingan teman-teman semua di media sosial.
Semoga kita semua senantiasa dilindungi oleh Alloh dan diberi keberlimpahan harta yang barokah,
aamiin allahuma aamiin.
Salam,
Rizka Nurul Afifa
ABOUT THE AUTHOR
Hai kenalin! Gue Rizka, sekarang mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Gue sukanya banyak, salah satunya adalah nulis dan makin kesini gue makin menyadari ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang perlu dikritisi, didukung, atau disebarluaskan. Makanya blog adalah tempat yang gue rasa tepat untuk menyalurkan semua itu. Sambil sesekali bisa jadi tempat gue berbagi cerita. Salam kenal dan selamat membaca!
0 comments:
Post a Comment