art of life

I share

  • Home
  • Ask me
  • Tweet me
  • Watch me
Home Archive for 2016
Jujur aja, rasanya bosen banget menghadapi tahun baru yang itu-itu aja. Bukan, bukan karena setiap tahun baru aku selalu di rumah. Itu mah aku juga ngerti. Ngerti bahwa sebagai muslim kita nggak boleh merayakan tahun baru. Karena itu adalah tradisi kafir, dan, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut. Naudzubillah min dzalik kalau sampai kita termasuk kaum kafir. Pada malam tahun baru itu, sebetulnya kita secara tidak langsung menjadi bagian dari tiga kaum kafir, yakni Nasrani sebab bermain-main dengan lonceng (untuk memanggil jemaat ketika hendak beribadah), Yahudi karena terompetnya, dan Majusi dengan kembang apinya. Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya. Aamiin.

Nah, tapi tetap saja, lepas dari perayaan tahun baru dan lain sebagainya, aku selalu merasa ada keharusan untuk membuat resolusi. Hahaha. Ya, padahal suka nggak ngefek juga sih. Tapi, seenggaknya kan ada niatan untuk jadi lebih baik. Dan niat baik itu kan udah keitung satu amalan pahala, hehehe.

Oke, sedikit review 2016 ini, ya.

Rasanya luar biasa banget. Karena 2016 adalah tahun peralihan dari masa-masa SMA ke dunia kampus. Masa-masa terakhir di SMA aku lalui bersama teman-teman yang ngangeninnya parah. Ngebandel ala anak-anak boarding, dan ngelawan ala anak-anak boarding juga. Les di NF naik carteran angkot desek-desekan bertiga-empat-belas. Belum di tempat lesnya jajan-jajan dulu. Menghadapi UN bersama, dan itu pertama kalinya aku Ujian Nasional dalam keadaan sakit. Bener-bener sakit! Bahkan aku sampai sempet-sempetnya tidur karena pusing. Gila, kan. Gara-gara aku ngga mau ribet susulan jadinya aku paksain sampai selesai. Makanya nilai UN-nya kacau parah :”)

Terus di 2016 ini aku juga menghadapi masa-masa galau bimbang *tsaah, untuk pilihan-pilihan SNMPTN. Karena mimpiku sejak lama adalah ITB tapi nggak ada confident daftar sana dan ujung-ujungnya malah ke KSHE, meneruskan jejak ayah?wkwkw. Liburan akhir semester kemarin juga beda banget. Gabut berbulan-bulan karena nggak ada kesibukan, dan diisi dengan kangen-kangenan nostalgia sama masa-masa SMA di boarding yang selalu dihadapi bersama. Ikut nangis-nangis antara sedih dan terharu mendengar pengumuman SBMPTN teman-teman lain, uh, jadi pengen nangis lagi keinget masa-masa itu.

Dan tanpa terasa sudah di IPB saja hari ini. Bertemu teman-teman baru, menggantikan mereka yang telah lalu, meski takkan luput dari ingatan. Nafas juang yang baru tentang masa depan dan persahabatan *eak. Ketemu Bela yang solehah pake pisan, senantiasa mengingatkan insyaAllah, ada Lusi, anak Sukabumi yang lucu banget aku suka gemes sendiri. Ada Asya, Belia, temen-temen praktikum yang juga pada baik-baik semua. Yah, banyak pokoknya. Menghadapi UTS pertama kali tanpa seragam :p heheh. Alhamdulillah nilainya juga pada bagus-bagus, kecuali Pengantar Ilmu Pertanian tuh yaampun ih, ngga ngerti gimana bisa gede nilainya atuh ih susah banget soalnya, kan 954%$65FTD (curhat colongan).

Dan di masa kuliah ini, aku juga merasa lebih dewasa. Lebih bisa memutuskan apa yang aku ingin lakukan, mana yang tidak. Merasa lebih bertanggung jawab atas setiap pilihan-pilihanku, juga jadi lebih tegas mengatakan tidak atau iya. Mau atau tidak mau. Bisa atau tidak bisa. Sesuatu yang selama ini rasanya sulit sekali.

Secara garis besar, aku merasa 2016 benar-benar mendewasakanku.

Dan, harapannya, untuk tahun 2017 besok...

Agar kita semua bisa jadi pemuda-pemudi yang lebih bertanggung jawab. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga keluarga, almamater, agama, bangsa dlsb. Bisa menggunakan pemahaman ini sebaik-baiknya, dan tidak malah menyalahgunakannya.

Semoga aku dan kalian semua bisa menghadapi segala ujian dan musibah dari Allah swt dengan sebaik-baiknya. Dengan sesabar-sabarnya.

Semoga sifat-sifat bandel ala anak-anak boarding ku yang kemarin bisa hilang, tergantikan dengan semangat berprestasi, biar jadi cewek kewl wkwkw. Semoga banyak omongnya bisa diminamilisir jadi yang bermanfaat-bermanfaat saja.

Di 2017 kan aku nanti udah mulai ngekost tuh, nah, semoga semuanya berjalan baik... Nggak ada hambatan yang begitu berarti. Bisa bangun subuh tanpa bantuan orang lain... syukur-syukur tahajud jadi makin sering. Aamiin.

Wishlistnya, di 2017 ini pengen bisa beli carrier dan sepatu gunung. Semoga tabungannya udah kekumpul ya :”) Aku juga pengen punya alat lukis yang selengkap-lengkapnyaa :’) uh sedih wkwkw. Eh, ya siapa tau gitu entar pas aku ulang tahun ada yang mau ngadoin koi watercolor kan enak hehehehe.

Terakhir, semoga kita semua terus diberi tuntunan oleh Allah untuk tetap di shirattalmustaqiim.
Aamiin Allahuma Aamiin.


Salam,
Rizka

Hari Minggu (20/11) lalu, sebagian besar mahasiswa PPKU IPB mengikuti sebuah kegiatan turun lapang berjudul General Education (GE). Setiap kelas ditugasi mengunjungi tempat-tempat tertentu yang telah ditentukan (*apasih ini kalimatnya). Ya, pokoknya setiap kelas udah ada jatah tempatnya masing-masing gitu, deh. Nah, kelas P.08 kebagian mengunjungi sebuah lokasi budidaya talas dan bengkoang di Desa Situ Gede.

Jam setengah enam pagi, seluruh peserta GE sudah berkumpul di halaman depan Common Class Room (CCR) untuk mendengar pengarahan pra-kegiatan. Oh iya, sebelumnya juga sudah ada sih, tapi cuma via komti (komandan tingkat/ketua kelas), nggak ada yang langsung dari ‘pejabat’ PPKU-nya. Aku ngga begitu denger pengarahannya ehehe, soalnya barisnya paling belakang banget. Aku malah nyamperin Septi di Q.06 nagih brownies cokelat wkwk, enak banget btw. Eh iya, kalian harus tau, waktu GE kemarin itu, kelasku jadi satu-satunya kelas yang kompakan pake baju lapang kelas sendiri. Ciwciw. Kece-kece banget, deh. Kompak euy. Senapan? EA EA EA DUM!! ehehe. Senapan itu nama kelas kita, Serikat Anak P Delapan.
Cewe-cewe seterong dari A, C, D, E eaaa

Baju lapang Senapan

Lagi kumpul di depan CCR, percaya aja aku ada di belakang wkw
Perjalanan menuju Situ Gede

Back to lepi, setelah mendengar pengarahan, kami masing-masing mendapat jatah reman roti Sari Roti dan mineral Aqua (*endorse ceritanya XD). Dan akhirnya, berangkat menuju lokasi masing-masing. Perjalanan sejauh 3 km (perasaan 3 km pokonya ‘-‘) ditempuh dengan berjalan kaki. JALAN KAKI! DAN, SEPANJANG PERJALANAN ITU KITA MENGHADAP MATAHARI. Rasanya teh kayak lagi jadi artis video klip Mengejar Matahari gitu deh (*apasih). Singkat cerita, nyampe juga kita di Desa Situ Gede. Ada empang, ada soang, ada lele, ada jagung, ah pokoknya mah banyak.



Udah lama banget rasanya sejak postinganku sebelum ini, ya. Akhirnya kesampean lagi untuk bisa kembali menulis di sini, hehe. Banyak banget yang sebetulnya pengen aku bagi ke temen-temen semua. Mulai dari betapa bapernya Recto Verso, puyengnya aku liat manusia kayak Ahok, keinginan untuk bisa serius melukis dan lain lain. Saking banyaknya malah jadi nggak tau harus mulai dari mana wkwk. Tapi aku pengen yang manfaat2 dulu aja deh ya hehe.

Oke, jadi sekarang aku udah tiga bulan merasakan hidup sebagai seorang mahasiswa. Dan ternyata, quote-quote dari Official-official Account Line itu bener banget. Kehidupan kampus nggak pernah seindah sinema siang huhu. Eh tapi kata aku mah sinema siang juga ga indah da. Lebai, hehe. Balik ke topik, tentang tiga bulan pertama jadi mahasiswa. Rasanya, biasa-biasa aja, sih. Seriusan lo. Jadi, buat adik-adik gemasku sekalian, kalian nggak usah sok soan pengen cepet lulus SMA cuma biar bisa bebas dari segala tata tertib SMA ya. Please. Kuliah itu biasa-biasa aja rasanya :”D Malah akan ada momen kalian pengen balik ke SMA. Manusia mah gitu, ya.

Nah, selama tiga bulan ini (dan sampe taun depan) juga, aku tinggal di asrama (read: lagi). Tepatnya di asrama A4, lorong 4B (alias lantai empat!), di kamar 419 (hehe, ya siapa tahu nanti ada yang mau kirim dudu macho, manggaaa, ikhlas nerima kok wkwk). Fyi aja, di IPB itu setau aku ada tiga asrama; Asrama Putra, Asrama Putri, dan Asrama Internasional. Asrama Putra terdiri dari empat gedung. C1, C2, C3, dan C4. Rupa masing-masingnya kayak apa juga engga tau ya hehe, ogah main ke sanaaaa XO. Untuk Asrama Putri, terdapat enam gedung (populasi wanita benar2 telah menunjukkan kiamat makin dekat ya); A1, A2, A3, A4, A5, dan A6. Oh iya, untuk A6 lokasinya enggak satu komplek sama asrama lainnya. Jadi, teman-teman dari A6 ini memang butuh kekuatan ekstra untuk bisa menjalankan aktivitas karena engga sedeket yang lainnya *salut.

Aku sendiri sejujurnya bersyukur dapat asrama A4. Meskipun asrama ini nggak semewah asrama A5 yang ber-shower dan kloset duduk di masing-masing kamar, A4 punya keistimewaan tersendiri. Seperti, lobby kami paling serbaguna untuk segala kegiatan. Mulai dari kumpul-kumpul OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah), kerja kelompok biasa, bahkan latihan menari. A4 juga punya ‘lahan’ menjemur yang paling luas, di lantai enam, dan bisa terpapar sinar matahari langsung. Buat yang doyan numpukin cucian nggak perlu khawatir bajunya enggak kering (asal kalo sore diangkat, karna suka hujan sore-sore haha). Ya, pokoknya dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan dan keistimewaan A4, aku senang karena asrama ini yang mempertemukanku dengan tiga sahabat baru; Nanda si Fisikawati, Meidi si Dokter Hewan, dan Septi si Teknisi Industri Pertanian. Bersyukur banget ketemu sama mereka berempat yang punya motto hidup sejenis; HAK MAKAN DAN TIDUR DI ATAS SEGALANYA. Hehehe. 

Iya, di antara kita tuh nggak ada yang hedon doyan 'parteh-parteh' atau yang bego-bego freaky gitu nggak ada. *astaghfirulloh. Ya, maksudnya kita semua setipe gitu deh. Sama-sama cewe standar yang berharap dapet kiriman dari OA Kolom-Kirim-Pesan *lah lah kok* (re: sarana kirim-kirim pesan lintas apapun se-IPB raya, termasuk dari astra ke astri wkw). Ini ada foto kita waktu 6 November lalu main ke Ragunan karena Ragunan itu tetanggaan sama Septi, hehe.
Septi, Nanda, Meidi, dan aku.

Seberapa kental candu dalam darahku,
Aku pun tak tahu..

Kepada facebook aku mengadu
Lewat KKP aku mengode rindu
Di Instagram dan Path kuunggah betapa bahagianya hidup
Betapa kusyukuri kecantikanku, suara merdu, selera tinggi,
dan begitu meriahnya geng sepermainanku
Bila perlu sejagad raya mesti sadar dan hapal

Heeeeeyyyy….. lihatlah aku! Si Cetar sedang merapal!!!

Sombong?
Hhhha.. daripada sirik pada kolase senyum yang dipajang kawan sebelah

Aku pun tak tahu, tapi kami biasa begitu
Tegak bahu, hidung kembang kempis begitu follower berjumlah seribu
Kabar selebriti senantiasa tau
Descendant of the sun?
Wahhh…Apalagi itu!

Engkau sudah pastilah mafhum,
LINE dan WhatsApp tempatnya obrolan diobral
lengkap sticker lucu muka orang-orang terkenal
Di situ, kami bicara basa basi hingga hati ke hati

Bertatapan muka.. ah sudah lawas, tak lagi fleksibel!
Hanya yang benar-benar spesial diperlakukan konvensional
Bahkan, bunyi ketuk pintu dan ucapan salam saat bertamu, tak lagi biasa
cukup getar chat masuk, maka penghuni rumah keluar.
Itu kini biasa.

Mereka bilang aku si generasi Y.
Generasi yang hidup dalam dua dunia : maya & nyata

Memangnya kenapa?

Ini jaman memanglah sudah banyak berubah
Ini jaman.. tahu bulat digoreng dadakan
Jamannya nyanyi dangdut segala bawa ular, eh mati kemudian
Jaman edan!

Mengerikan dan tiada penjagaan atas perempuan
Nyala lilin buat yuyun
Gagang cangkul sampai ke paru
Mutilasi dan bunuh-bunuhan tak lagi tabu
Akun akun genit robek seragam dapat lope beribu
Bertebaran..berita cinta yang kebablasan akhirnya sisakan korban
Edan!

Ada memang yang katakan,
Kalau masa muda jangan cuma berkelakar
YOLO! YOU-ONLY-LIVE-ONCE
Jelajahi dunia, selami alam nalar
Namun bukannya mewaras, justru edannya tambah-tambah

Ucap kita..
Coba coba asal tidak ganggu orang lain, kenapa tidak?
Akal terlanjur akrab berpikir sekuler
Apapun boleh asal baik
Baik kata siapa?
Lebih asik komentari dagelan daripada sok intelek tentang politik
Lebih seru meracau kata kata romantis nan so sweet

Belajar cium cium ala Rangga dan Cinta
Tak perlulah dalami tsaqafah Islam, bisa disangka  terorisss
Toh lingkungan juga mendukung,
Lagu-lagu pembangkit birahi masih diputar
film film receh di televisi terus digelar
Botol miras bangga betul dipajang di angkutan umum

Pemerintahnya bela mati prostitusi dan tempat mesum
Lebih-lebih masyarakat kian permisif

Katanya,
yang dicoba-coba toh dirinya sendiri -atau bersama pacar milik pribadi
Peduli amat halal atau haram,
Agama kan sekedar pelengkap kehidupan,
Sekedar cukup tau

Tapi…
Adakalanya aku merasa pedih diam diam
Sebab aku perempuan..
Aku muslimah..
Di tanganku dibebankan amanah peradaban
Di kakiku dititipkan surga
Surga macam apa yang ada di kaki generasi rusak begini, eh?
Surga yang tak dirindukan?

Rabbiii…
Ampun aku atas jelaga dosa diri
Lalai aku jadi dan siapkan generasi berbakti
Geram aku pada negeri ini
Bagaimana tidak bencana didatangkan tiada henti
Bila solusi Islam masih dimaki-maki?

Ajarannya bak makanan resepsi,
dipilah pilih sekedar tentang amal soleh dan berbaik hati
Masalah sosial masyarakat duh pakai logika saja
Toh hukumnya sudah jadi

Bantu aku yaaaa Rabbi..
Agar kelak di hadap munkar nakir dapat kujawab dengan pasti
Aku, intelektual muslimah sejati
Yang bergegas pada ketaatan
Yang tak lupakan kewajiban
Yang senantiasa pikirkan nasib umat
Yang kepada aturanMu segala kelakuan bersandarkan

Jadikanlah aku yaaa Rabii
Generasi mercusuar peradaban
Yang dari rahimnya lahir sebaik baik manusia
Gemona surga, mutiara  nusantara

Seberapa kental candu mengalir dalam darahku
Aku pun tak terlalu paham, namun akan lekas ku cari tahu
Sebab kendali harus segera berlaku
Bukankah begitu?

Sejak pertama kali aku punya blog hingga hari ini, aku selalu bingung tentang satu hal: kalimat pembuka. Berpuluh-puluh tulisan yang udah aku tulis di sini pasti selalu dimulai dari rancunya kalimat pembuka. Engga jauh-jauh dari well-jadi-so-ceritanya dan lain-lain. Padahal itu cuma tulisan curahan hati yang nggak banyak membantu bagi kemajuan bangsa, hahaha.
Kali ini aku mau cerita pengalaman sekaligus mencoba mengambil hikmah dari setiap kejadian-kejadiannya.

Dari awal aku masuk SMA sampai pukul 13.00 tanggal 9 Mei kemarin, kampus yang hatiku seakan berada di dalamnya (bahasa guee wkw) itu cuma ITB. Institut Terbaik Bangsa. Iya, sekolahnya Habibie. Entah kenapa, kayaknya Habibie itu membawa pengaruh yang besr dalam hidupku. Waktu lulus SMP 3 tahun yang lalu, aku gila mati pengen masuk MAN Insan Cendekia Serpong. Bentukan Habibie waktu dulu. Belajar maksimal sampe jadi ranking 1 Paralel semester 5, tapi ternyata belum cukup untuk bisa masuk sana. Sehingga terdamparlah aku di SMAIT Insantama Bogor. Di SMA, aku cita-citanya ITB. ITB. ITB. Wes, poko e ITB. Bener-bener karena kampusnya, bukan fakultas, apalagi jurusan. Awalnya aku mau sipil gara-gara inspired by my om sing sugih byanget. Hahaha #mataduwitan. Tapi terus ganti ke Arsitektur gara-gara aku ngeliat kertas-kertas sketsa bangunan/denah zaman kecil dulu. Tapi akhirnya aku jatuh sejatuh-jatuhnya cinta sama Manajemen Rekayasa Industri ITB. Aku sampe ngefavorit semua laman per-industri-an di internet. Ngedownload semua video-video OSKMnya ITB di youtube. Beneran cinta.

Tapi sayangnya kepercayaan diriku masih cemen banget. Karena otakku yang emang volumenya segini-segini doang dan sekolahku yang belom ada apa-apanya di mata ITB, waktu SNMPTN kemaren aku pilih dua; (1) Teknologi Industri Pertanian (TIN) dan (2) Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE). Dua-duanya IPB.

Udah kebaca kan endingnya gimana?
Well, pilihan satu aku di TIN itu karena seenggaknya masih senggol-senggolan sama Teknik Industri yang aku cintai selama ini. Seenggaknya. Pilihan dua kenapa lompat banget? Sepele, karena dari SD aku pramuka aktif. SMP jadi penggalang terap. Aku duta sanitasi. Suka jalan-jalan. Dari kecil bacaannya national geographic, kaset-kasetnya planet earth. Dan KSHE itu almamater bapakku. Jadinya aku seneng aja gitu.

Sambil nunggu hasil SNMPTN, aku juga milih untuk ikut les Super Intensif di Nurul Fikri bareng temen-temen yang lain. Seminggu sekali, kita ikut TryOut untu mengukur kemampuan kita pake nilai nasional. Iya, yang ratus-ratusan itulah. Sejauh ini, nilai-nilaiku lumayan. 629,  654, 689. Dan dari TO itu aku sebetulnya udah cukup siap untuk diterima di TIN IPB. Apalagi KSHE, udah kelewat jauh.

Nah, tanggal 9,10,11 Mei kemarin, aku dan temen-temen satu angkatan ikut Pesantren Wisuda. Semacam the ultimate program of the whole three years' superb circle. Dan jadinya kami baru dikasih tau perihal kelulusan SNMPTN ini jam 22 lebih. Waktu Pak Karebet mengumumkan nama-nama yang lulus dengan dramatisasi yang nyebelin banget, ternyata ada namaku disebut. Tapi kalimat selanjutnya adalah; Fahutan; Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.

JGER.
Indescribable feelings.
Tapi aku sujud syukur.
Malamnya aku baru tidur jam tiga subuh.

Ini bener-bener pertama kalinya dalam 17 tahun hidupku ngerasain indescribable feelings yang berbobot. Pan biasanya cuma cenat-cenut disukain atau dilepeh wkw. Tapi ini masa depan gitu loh.

Seneng? Banget. Karena itu artinya aku nggak perlu lagi patungan bayar carteran angkot tiap mau ke NF. Karena artinya aku nggak perlu lagi ikut tes SBMPTN. Tes sehari yang ditentukan dengan 90+60 soal atau +60 soal lagi kalo IPC. Tes yang kita gaktau ada halangan apa di hari-H atau bahkan pasca-H. Artinya, aku nggak perlu juga bersaing dengan anak-anak RONIN (btw gw baru tau maksud ronin gara2 baca Hujan Bulan Juni. Read it also!) yang mungkin udah lancar ngigo soal2 SAINTEK yang amit-amit itu,hehehe.

Nggak bisa apa-apa, euy.
Takut dimarah Tuhan

Atuh ih kumaha,
suka aku teh.
Suka aseli.

(April 2016)

Sekarang udah 2016 aja... Nggak kerasa udah tiga tahun kita melangkahi scene pembodohan terbesar sepanjang sejarah, KIAMAT 2012. Alhamdulillah ya, masih bisa bernafas. Masih bisa melihat, mendengar, berfikir, dan masih bisa-masih bisa lainnya. Alhamdulillah hingga detik ini kita masih diberi kekuatan iman dan terhadap islam sebagai way of life. Well, tahun ini aku berharap...err...

Ah, dari dulu selalu bikin resolusi-resoulusi tapi yah gitu-gitu aja deh perasaan. Jadi kok kayaknya resolusi2 tahunan gitu mulai terasa nggak penting ya? Hehe. Intinya aku berharap tahun ini Allah dan para pembantu-Nya semakin bisa ningkatin imanku. Semakin bisa meningkatkan taqorrub ilallah ku juga. Beneran deh, makin tua dosa-dosa makin membebani diri. Kok yo mau tobat nasuha selalu gagal maning gagal maning. Sekarang aja aku lagi dibikin pusing sama wattpad apalagi kalo nginget-nginget Ghilman sama Thaya. Uwuw, minta dibawa pulang aja. *tuh kaan* Rasanya malu, huhu. Mudah-mudahan juga tahun ini Allah beserta jajaran-Nya selalu menemai setiap usahaku buat mewujudkan semua harapan, mimpi-mimpi dan cita-cita. Mudah2an lagi, tahun ini Allah beserta tim-Nya bisa mengenalkanku sama teman-teman yang terus bisa mendorong ke arah yang makin baik. Makin bersih. Kehidupan kampus itu abu-abu, gaes.

Moving on, liburan itu emang selalu kerasa cepet ya? Tiba-tiba udah mau masuk lagi aja. Udah harus kembali ke rutinitas. Well, selama liburan kemarin akhirnya aku dapet kesempatan buat lihat youtube sepuas-puasnya kan, dan tentu saja kesempatan ini aku manfaatin buat lihat salah satu channel dakwah islam di Australia yang udah aku penasaran-in dari lama, that is TALK ISLAM.

Jadi, di sini sebenernya aku cuma pengen ngajakin temen-temen buat bantu support channel ini. Channel ini bagus sekaliii! Selalu membakar semangat kita buat terus inget Allah, terus inget Muhammad PBUH, kadang2 bikin kita mewek kalo inget The Real Purposes of Life Are. Atau merinding denger cerita-cerita anak anak yang pada udah hafizh dan bercita-cita jadi syeikh. Atau sometimes selalu bikin kita terharu sendiri kalo melek tentang perempuan dalam islam, dan muasih buanyak luagi. Ya, pokoknya bantu like. Subscribe, dan ceritain ke temen-temen kamu ya. Tapi kendalanya ya, it is all in english. Ets, bukan kendala deng, keuntungan. Karena kita juga jadi belajar listening english kann?Hehe.

Oh iya, aku juga mau ngingetin buat kalian semua. Inget yaa, natal dan tahun baru itu bukan budaya islam. Dan apabila kita meniru-niru suatu kaum, maka kita menjadi bagian dari kaum tsb (hadith), sooo nggak usah ikut2an sama dunia yg lagi cheer up sama bulan2 ini ya, guys. Kalian harus bisa banget ngebedain PLURALITAS DAN PLURALISME! Toleransi itu bukan dengan ikut-ikutan, tapi cukup dengan membiarkan (sambil dalem hati berdoa mereka dpt hidayah hihihi).

Udah ah segitu aja.
Bulan Terbelah di Langit Amerika seru bgt yah? ;-)





Subscribe to: Posts ( Atom )

About Me

My photo
Rizka Nurul Afifa
wide-eyed wanderer that easily enchanted.
View my complete profile

Visitors

Friends

Latest Comments

Blog Archive

  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2017 (12)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  April (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ▼  2016 (7)
    • ▼  December (1)
      • Resolusi Tahun Baru, Lagi
    • ►  November (2)
      • General Education PPKU IPB 2016 dan Teaser dari Ke...
      • Tiga Bulan Pertama Menjadi Mahasiswa Baru di Insti...
    • ►  June (1)
      • Puisi Seminar Nasional Perempuan 2016 BKIM-IPB
    • ►  May (1)
      • Aku Anak DKSHE IPB 53!
    • ►  April (1)
      • Atuh
    • ►  January (1)
      • Support Talk Islam (talkislam.com.au) and other st...
  • ►  2015 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (23)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (32)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2012 (37)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2011 (48)
    • ►  December (21)
    • ►  November (11)
    • ►  October (6)
    • ►  September (2)
    • ►  June (8)
Rizka Nurul Afifa. Powered by Blogger.

Popular

  • Arti NIM, Daftar Fakultas, Rincian Cluster dan Mata Kuliah Mahasiswa PPKU alias TPB di IPB
    Ngomong-ngomong soal mahasiswa baru, pasti kita semua setuju sebagian besar dari ‘mereka’ adalah anak-anak fresh graduate (from high s...
  • Fowkes.
    So today I decided to say good bye to instagram. For a year (perhaps). Sebenernya engga ada alasan khusus. Waktu UAS kemaren udah sempet ny...
  • Resolusi Tahun Baru, Lagi
    Jujur aja, rasanya bosen banget menghadapi tahun baru yang itu-itu aja. Bukan, bukan karena setiap tahun baru aku selalu di rumah. Itu mah ...
  • Cara Mengetahui Stalker Twitter dan Facebook
    Yeeyhaaa! Blogger kempeng ini balik! Em, kali ini gue mau ngeshare ilmu aja,hueheh. Setelah sekian lama engga ngecheck stalker, semalem gue...
  • Islamic Civilization Conference at Sentul International Convention Center
    “SICC, make some noiiisseeeeee!” Begitulah biasanya guncangan yang terdengar dari gedung SICC alias Sentul International Convention Cent...

Instagram

Categories

ART (46) Cerpen (7) Class (18) Events (40) Film (26) From my eyes (78) IPB (19) Inspiratif (47) Islami (19) Japan (2) Learn (56) News (25) Novel (4) Pramuka (20) Spirit (67) Story (20)



Search

Copyright 2014 art of life.
Designed by OddThemes