Tiga Bulan Pertama Menjadi Mahasiswa Baru di Institut Pertanian Bogor: Asrama dan PPKU
Udah lama banget rasanya sejak postinganku sebelum
ini, ya. Akhirnya kesampean lagi untuk bisa kembali menulis di sini, hehe. Banyak
banget yang sebetulnya pengen aku bagi ke temen-temen semua. Mulai dari betapa bapernya Recto Verso, puyengnya aku liat manusia kayak Ahok, keinginan untuk bisa serius melukis dan lain lain. Saking banyaknya
malah jadi nggak tau harus mulai dari mana wkwk. Tapi aku pengen yang manfaat2 dulu aja deh ya hehe.
Oke, jadi sekarang aku udah tiga bulan merasakan
hidup sebagai seorang mahasiswa. Dan ternyata, quote-quote dari Official-official
Account Line itu bener banget. Kehidupan kampus nggak pernah seindah sinema
siang huhu. Eh tapi kata aku mah sinema siang juga ga indah da. Lebai, hehe. Balik
ke topik, tentang tiga bulan pertama jadi mahasiswa. Rasanya, biasa-biasa aja,
sih. Seriusan lo. Jadi, buat adik-adik gemasku sekalian, kalian nggak usah sok
soan pengen cepet lulus SMA cuma biar bisa bebas dari segala tata tertib SMA
ya. Please. Kuliah itu biasa-biasa aja rasanya :”D Malah akan ada momen kalian pengen balik ke SMA. Manusia mah gitu, ya.
Nah, selama tiga bulan ini (dan sampe taun depan) juga,
aku tinggal di asrama (read: lagi). Tepatnya di asrama A4, lorong 4B (alias
lantai empat!), di kamar 419 (hehe, ya siapa tahu nanti ada yang mau kirim dudu
macho, manggaaa, ikhlas nerima kok wkwk). Fyi aja, di IPB itu setau aku ada
tiga asrama; Asrama Putra, Asrama Putri, dan Asrama Internasional. Asrama Putra
terdiri dari empat gedung. C1, C2, C3, dan C4. Rupa masing-masingnya kayak apa
juga engga tau ya hehe, ogah main ke sanaaaa XO. Untuk Asrama Putri, terdapat
enam gedung (populasi wanita benar2 telah menunjukkan kiamat makin dekat ya);
A1, A2, A3, A4, A5, dan A6. Oh iya, untuk A6 lokasinya enggak satu komplek sama
asrama lainnya. Jadi, teman-teman dari A6 ini memang butuh kekuatan ekstra
untuk bisa menjalankan aktivitas karena engga sedeket yang lainnya *salut.
Aku sendiri sejujurnya bersyukur dapat asrama A4. Meskipun
asrama ini nggak semewah asrama A5 yang ber-shower dan kloset duduk di
masing-masing kamar, A4 punya keistimewaan tersendiri. Seperti, lobby kami
paling serbaguna untuk segala kegiatan. Mulai dari kumpul-kumpul OMDA
(Organisasi Mahasiswa Daerah), kerja kelompok biasa, bahkan latihan
menari. A4 juga punya ‘lahan’ menjemur yang paling luas, di lantai enam, dan
bisa terpapar sinar matahari langsung. Buat yang doyan numpukin cucian nggak
perlu khawatir bajunya enggak kering (asal kalo sore diangkat, karna suka hujan
sore-sore haha). Ya, pokoknya dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan dan
keistimewaan A4, aku senang karena asrama ini yang mempertemukanku dengan tiga
sahabat baru; Nanda si Fisikawati, Meidi si Dokter Hewan, dan Septi si Teknisi
Industri Pertanian. Bersyukur banget ketemu sama mereka berempat yang punya
motto hidup sejenis; HAK MAKAN DAN TIDUR DI ATAS SEGALANYA. Hehehe.
Iya, di antara
kita tuh nggak ada yang hedon doyan 'parteh-parteh' atau yang bego-bego freaky gitu
nggak ada. *astaghfirulloh. Ya, maksudnya kita semua setipe gitu deh. Sama-sama
cewe standar yang berharap dapet kiriman dari OA Kolom-Kirim-Pesan *lah lah kok* (re:
sarana kirim-kirim pesan lintas apapun se-IPB raya, termasuk dari astra ke
astri wkw). Ini ada foto kita waktu 6 November lalu main ke Ragunan karena
Ragunan itu tetanggaan sama Septi, hehe.
Septi, Nanda, Meidi, dan aku. |
Itu tadi sekilas tentang asrama. Kalau di akademik
sendiri, aku ditempatkan di kelas P.08, tepatnya responsi 2. Oh, iya, aku
sharing sedikit nih, siapa tahu ada di antara kalian yang kebetulan belum tahu.
Jadi, di IPB itu, semua mahasiswa baru nggak langsung masuk ke jurusan
masing-masing, melainkan harus melewati Program Persiapan Kompetensi Umum
(PPKU). Ini dulunya disebut Tahap Persiapan Bersama, tapi sudah dua tahun ini
di-rename menjadi PPKU. Ya, jadi di sini kita enggak langsung mendalami bidang
ilmu masing-masing tapi masih belajar ilmu-ilmu dasar layaknya di SMA dulu. Makanya
mahasiswa PPKU sering disebut siswa kelas 13, huhu sedih deh. Tapi ini semua
memang di-setting sedemikian rupa karena IPB menyadari bahwa penguasaan
dasar-dasar bidang ilmu sains sangat penting untuk menunjang kuliah di jurusan
nanti. Nah, PPKU terbagi menjadi beberapa cluster (kelompok besar yang mata
kuliahnya pasti sama), yakni cluster P, Q, R, S, T, dan U. Kalo menurut
pengamatanku pribadi ya, cluster P itu yang paling menjiwai bidang2
pertaniannya. Sebab isinya adalah anak-anak Faperta, FPIK, Fapet dan Fahutan. Sementara
cluster Q isinya yang ngitung-ngitung gitu deh, dari Fateta, Fmipa juga ada. Kalau
cluster R tu ya anak-anak FEM kayak Eksyar, ESL, dll. Cluster S isinya
anak-anak FEMA kayak IKK, SKPM, gitu-gitu. Cluster T aku cuma tau FKH hehe,
cluster U kalo ngga salah yang kimia2 gitulah.
Terusss, setiap cluster terbagi lagi menjadi
beberapa kelompok, nah kelompok inilah yang biasa di sebut kelas. Seperti,
kelas P.01, kelas P.02, dan lain sebagainya. Untuk kelasku, P.08, terdiri dari
126 mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan (sampai sekarang aja aku belom
hafal dari mana-mananya hehehe). Nah, dalam satu kelas, kita terbagi lagi jadi
dua kelompok kecil yang biasa disebut kelas responsi. Responsi satu dan dua. Nah
loh, makin puyeng kan. Ya, intinya PPKU tersusun atas Cluster, Cluster tersusun
atas Kelas, Kelas tersusun atas Responsi. Yak, begitulah. Responsi buat apa?
Ini semacam pembelajaran lanjutan setelah kita mendapat kuliah dari dosen sebelumnya. Kebanyakan
responsi diisi oleh asisten-asisten yang juga masih mahasiswa di IPB
(kating-kating gitulooo).
Terus kita kuliah dimana dong? Kan belom masuk
departemen? Nah, semua maba di IPB itu kuliah di satu gedung yang sama. Namanya
Common Class Room, atau biasa disebut
CCR. Gedungnya bagus kok, adem deh, enak. Yang paling penting mah wifi sih
hehe, aman, bisa instagramming kalo nunggu kelas mulai. Gambarnya coba googling sendiri aja.
Responsi 2 Kelas P.08. Percayalah aku ada di antara mereka kok hihi |
Tentang kuliah sendiri, ya tentu pelajarannya jauh
lebih berat dari masa-masa SMA dulu. Bagi yang selama ini biasa belajar pake
sistem SKS, di IPB bener-bener enggak bisa. Kita harus paham materi itu luar
dalem baru dijamin bisa jawab soal. Oh iya, di IPB itu juga kemungkinan berbuat
curang ketika ujian itu bakal kecil banget, soalnya sekalinya ketahuan, pelaku
bakal masuk berita acara gitu, kena indisipliner. Jadi adik-adikku sekalian,
dimanapun kalian berada, ayuk yuk, mulai dari sekarang hentikan berbuat
curanggg :)
Kita ini aset bangsa lho, kalo moral kita rusak, ya rusak juga bangsa ini
nantinya kan? Semangat yaa!
Oh iya, selain kuliah-kuliah biasa, ada juga
praktikum-praktikum. Semester ini aku baru dapet praktikum biologi. Semester depan baru fisika dan kimia. Jadi,
setiap hari Kamis (jadwal kelasku), aku dan yang lain belajarnya di Teaching
Laboratorium (lokasinya persis berseberangan dengan CCR). Sebelum mulai praktik suka ada
quiz, terus abis praktik, kita buat laporan deh. Ya, biasalah. Ngerti kan
laporan praktikum? Hehehe. Nih ada foto groufie diem-diem yang kita ambil
sebelum praktik dimulai. Hehe, yang melanggar kode etis kalo ngefotoin spesimen
kan ya? Kita praktikan kok bukan spesimen wkwk.
Asya, Belia, aku, Hawali dan Yunnan (Kelompok 1). Tapi ini kurang satu, Bangun. Dia lagi ngambil mikroskop waktu foto ini, hehe. |
Sekarang-sekarang ini, mahasiswa baru di IPB
rata-rata tengah kembali menyusun strategi belajar, dan memperbarui motivasi. Sebab kami semua baru saja usai menjalani Ujian Tengah Semester. Untuk aku
pribadi alhamdulillahirobbil’alamin, nilainya cukup memuaskan sejauh ini. Namun
tidak sedikit juga teman-teman lain yang merasa nilainya seperti nomor sepatu,
alias, 39, 40, 41. Bahkan ada yang merasa nilainya sudah seperti IP; 2.5, 3.2
dll. Duh, harus lebih semangat ya kita semua! Untuk kelasku sendiri, tinggal
tiga matkul lagi yang nilainya belum keluar yakni Landasan Matematika,
Pengantar Ilmu Pertanian, dan PAI. Ya, semoga kita semua dapet nilai yang
memuaskan ya, temans. Aamiin.
Oke deh, mungkin segitu dulu ya. Karena besok pagi
aku juga ada janji ketemu adikku yang mau berkunjung ke Departemen Fisika,
yeay. Dan hari Minggu, hampir setengah dari para maba akan melaksanakan turlap
(turun lapang). Kelasku kebagian ngurusin budidaya talas dan bengkoang. Jam setengah
enam pagi udah harus cau huhu. Say goodbye lagi buat hari libur untuk yang kesekian
kalinya. Hiks. Tapi gapapa. Ini namanya proses penempaan. Harus semangat lillah
jangan lelah.
Oh iya, temen-temen semua, mungkin nih, mungkin aja
kan hehe, ada sebagian dari kalian yang merupakan siswa-siswi SMA yang lagi
cari-cari kampus dan sedikit banyak penasaran sama IPB, boleh banget lho
nanya-nanya. Boleh di kolom komen di bawah, atau di ask.fm ku juga bisa: disini. Karena kebetulan, beberapa hari yang lalu, ada anonim yang nanya-nanya
seputar KSHE, aku cuma bisa jawab semampuku, tapi setidaknya aku jadi ngerasa
berarti gitu lo wkwkw. Jones amat yak wkw. Eh tapi serius kok, feel free to ask
pokoknya yaaa :)
Stay tune on da gue mah gitu. Wakaka gajelaz bet. Sekian!
So much loves,
Rizka
ABOUT THE AUTHOR
Hai kenalin! Gue Rizka, sekarang mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Gue sukanya banyak, salah satunya adalah nulis dan makin kesini gue makin menyadari ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang perlu dikritisi, didukung, atau disebarluaskan. Makanya blog adalah tempat yang gue rasa tepat untuk menyalurkan semua itu. Sambil sesekali bisa jadi tempat gue berbagi cerita. Salam kenal dan selamat membaca!
Assalamualaikum Wr.Wb
ReplyDeleteKak, kalo boleh aku mau tanya sedikit nih. Rata-rata rapot kakak kmrin brpa ya? soalnya, Alhamdulillah aku masuk kuota snm, tapi masih bingung kira-kira rata-rata ku bisa masuk KSHE IPB atau nggak. Mohon bantuannya ya kak
Thanks and I have a dandy present: How Long Do House Renovations Take house renovation quotation
ReplyDelete