|
Foto Kabinet di Lapangan Rektorat |
Itu sepenggal
caption postingan twibbon
stance gue terhadap BEM KM IPB setahun yang lalu, 8 Desember 2017. Twibbon yang justru baru gue
post setelah gue
accepted. Gila ga sih gue hahaha. Padahal, itu salah satu syarat daftar BEM KM. Gue gitu loh. Tiba-tiba, sekarang, udah hari kedelapan aja gue menjalani hari-hari sebagai mahasiswa umum. Oke, ketika gue mulai menulis ini adalah tanggal 28 November 2018 pukul 11
pm dan mari kita lihat kapan tulisan ini bakal menemui salam penutupnya. Karena gue berniat menumpahkan semuanya dalam satu postingan ini.
Semua bermula dari gue yang merupakan simpatisan salah satu pasangan calon Presma-Wapresma BEM KM IPB 2018, Qudsyi-Surya. Sampai akhirnya mereka keluar sebagai pemenang. Entah karena apa, tiba-tiba gue tau, gue akan menjadi bagian dari kabinet ini. Semacam ilham dari langitlah wkwk. Pada saat itu gue belum yakin antara Lingkungan Hidup atau Agrikompleks yang akan gue
propose. Karena hanya dua dari sebelas kementerian dan tiga biro yang menawarkan unsur-unsur kehutanan dan lingkungan di dalamnya. Singkat cerita, gue akhirnya mantap memilih Jagrikom (Kebijakan Agrikompleks) sebagai rumah gue mengabdi setahun kedepan. Gue pada mulanya enggak begitu berambisi untuk harus diterima, karena proses diklat dan seleksi gue jalani dengan sangat selow. Sampai ketika tahap wawancara, gue semacam dapat wahyu kalau gue pasti diterima hahaha! Ya, karena dalam kesempatan wawancara, gue bisa dengan
perfect-nya membawakan puisi Rendra "Sajak Pertemuan Mahasiswa" di depan Bang Bambang (menteri terpilih) dan Kak Alifda (sekretaris terpilih). Sepulang dari wawancara, gue siap menerima notifikasi diterimanya gue di dalam kabinet. Hahaha.
|
Sebelum Negara Api Menyerang 😀 |
|
Momen Dialog Rektor, masa awal. |