art of life

I share

  • Home
  • Ask me
  • Tweet me
  • Watch me
Home Archive for 2017
Izinkan gue berteriak,

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!"

Lega. Legaa banget.

Segala persiapan selama empat bulan terakhir akhirnya tuntas tereksekusi dalam lima hari. Lepas dari sukses enggaknya acara biarlah gue percaya itu tetap akan jadi baik bila panitia aja yang tau. Biar itu semua nanti dicantum ke dalam LPJ dan jadi bahan koreksi dan 'following' buat MPKMB55 tahun depan.

Gue pernah bilang waktu itu ke temen-temen subdivisi,
"Seberantakan apapun kita hari ini, entar juga kita bakal beres-beres kok."

Dan gue nggak peduli kalimat itu sound stupid like yaiyalah semua juga tau, tapi emang sekarang kita semua udah beres-beres. Udah enggak lagi mikirin segala dinamika sebuah acara besar, enggak lagi nangis-nangisan, enggak lagi ngantuk setiap saat, enggak lagi laper berjamaah. Karena sekarang kita udah beres-beres.

Baik beres-beres dalam arti sesungguhnya,
atau bener-bener ngeberesin kondisi fisik dan mental kita yang udah ditempa selama empat bulan ini.

dan gue justru mendapati diri gue bersyukur sekali atas semua nikmat itu. Nggak pernah terbesit di pikiran gue rasa sesal karna udah jadi bagian dari MPKMB54, dan yang ada malah kebanggaan karna udah jadi bagian dari hecticnya seluruh rangkaian kemarin.

Gue besyukur lewat MPKMB54, gue diperkenalkan sama orang-orang hebat dalam kapasitasnya masing-masing,
ada Kak Damar dengan segala optimisme yang selalu beliau pegang
ada Kak Majid yang gue malah dikasih buku gratis :p
juga teman-teman subdivisi, Fadhil yang ngajarin gue arti pengorbanan, Syara yang ngajarin gue arti keistiqomahan, Dara yang selalu memotivasi gue untuk lihat ke atas (ada yang lebih berat amanahnya dari kita), dan Halim yang baik dalam mengkritisi sesuatu.
Jadi gue habis liat video gitu, sejenis kompilasi kompilasi tentang banyak manusia-manusia yang menyelamatkan hewan. Banyak, ada yang menyelamatkan anjing dalem sumur, dalem tempat pembungan sampah, ada yang berenang ngembaliin anak paus yang terdampar dan uh banyak banget lah.

Yang sungguh aneh tapi nyatanya, gue nonton video itu sampe bercucuran air mata dong. Sampe yang sesenggukan parah. Apa mungkin sekarang jiwa gue mulai terfahutanisasi atau terkonservasisasi ya gue juga gak tau. Atau bisa juga gara-gara sekarang di rumah gue punya kucing.

Nah, kebetulan keinget, gue cerita kucing gue bentar. Jadi liburan Januari lalu, ada seekor kucing yang cerewet abis. Awalnya gue sering kesel, gara-gara dia dateng entah dari mana terus ngeong-ngeong depan rumah gue minta makan. Tapi alhamdulillahnya Alloh malah melembutkan hati gue dan justru sayang sama itu kucing. Lambat laun sama ibu gue pun dia dirawat. Boleh masuk rumah bahkan dan bebas berkeliaran dimana aja. Sampe akhirnya ibu gue kasih nama eneng wkwkw. Terus libur lebaran ini, dia akhirnya lahiran, dan melahirkan tiga ekor anak yang mungil-mungil. Terus gue liat betapa Allah tu luar biasa ya. Itu kucing kampung kayak gitu, insting ke anaknya kuat bangett, sayanggg banget eneng sama anak-anaknya. Bentar-bentar nyusuin dan nggak secerewet jaman dulu. Dan hati gue makin terlunakki gitulah.

Abis itu juga gue jadi seneng beli susu bear breand or brand or brend ya ituah pokoknya, buat kucing-kucing yang ada di asrama. Ya nggak semua sih, kalo tiba-tiba ada yang ngeong-ngeong di lantai empat aja. Tapi asli, liat begitu aja gue langsung adeeemmm banget, soalnya kucing-kucing asrama gue pada hampir gembel gitu. Ya gue sih cuma pengen bisa kayak yang ada di video yang gue tonton itu, kompilasi tentang manusia-manusia yang menyelamatkan hewan.

Cuma, faktanya, orang-orang yang kayak di video itu masih dikit banget. Atau ya yang minimal kayak gue cuma terinspirasi terus sekedar berikrar bakal lebih baik sama binatang juga masih dikit. Banyaknya yang kalo liat gitu cuma give likes and comment and share then end. Lebih banyak lagi yang nggak tertarik sama kayak begitu.

Buktinya,
jadi waktu libur lebaran kemaren lagi, gue nemenin nyokap ke pasar pagi, pasar tradisionalnya daerah gue. Rencananya mau beli ikan karna bosen parah berapa hari makannya ayam-daging melulu, terus gue juga menyempatkan diri untuk mampir ke warung bubur ayam beli sarapan. Pas udah ngegas mau lanjut jalan,

di hadapan gue,

Hari ini tadi gue UAS fisika. 42 soal dan gue cuma bisa 33, nggak yakin semua. Pulangnya, gue nyuci terus solat zuhur. Abis itu leyeh-leyeh ngeyoutube dan baca webtoon. Tadinya gue berniat untuk tidur. Secara tadi pagi bangun jam 3 banget dan belom tidur-tidur lagi, cuma sekalinya gue liat jam di hp, udah 14:38. Tanggung banget, bentar lagi asar. Akhirnya gue malah merenung. Merenungkan banyak hal. Dan akhirnya gue putuskanlah untuk ambil laptop dan mulai menulis lagi.

Ada banyak banget yang sebenernya pengen gue bagi. Pengen gue 'unggah' semua pikiran-pikiran dalam kepala gue. Mulai dari Entah kenapa tes MBTI gue makin kesini makin menunjukkan gue seorang yang introvert, tentang Target-target yang manusia sering bikin tapi salah, karna semuanya cuma result oriented, tentang Kenapa banyak banget orang (termasuk gue mungkin) masih belom bisa menikmati setiap fase dalam hidup ini, tentang Kenapa sih masih banyak yang susah banget untuk ngebangun motivasi atas dasar pribadi. Bukan karna orang lain. Dan apa aja ya tadi yang gue renungin? Pokoknya banyak. Gue berkali-kali menghembuskan nafas. Dan karenanya, gue sekarang malah random abis nggak tau harus nulis apa atau sekedar mulai dari mana.

Gue bingung parah.

[ODE DARI KYOTO]

Tidak ada yang lebih anggun dari Kyoto bulan November. Dedaun pada pohonnya bersijingkat di kaki matahari tenggelam, seperti rambut Ichigo Kurosaki kata entah aku lupa siapa. Ah, tapi aku lebih suka yang gelap seperti Kagami.

"Bilang aja karena Kagami keren!" katanya lagi. 
"Ih, dasar sempit. Kalo gitu, aku pengen daunnya berubah hitam sekalian. Biar sekeren Levi Ackerman!" Dia kemudian hening, sadar aku sedang pelit ketawa.

Daya ketawaku baru saja habis.
Siapa yang tidak lelah menderek koper sepanjang Kamo.

Meski tidak, setelahnya.

Laki-laki itu menyambut kami. Kamu tahu warna langit di pagi tatkala berat hati menerbitkan matahari yang kemudian nongol setelah pesan-pesan berikut? Itulah wajahnya. Membuatku ingin mencuri semua O dua yang tersisa sesudut Kyoto.

Warna yang membuatku ingin menjadikan Lelaki Kesukaan sebagai judul Ode ini. Tapi engga jadi, takutnya dibilang plagiat puisi Raisa (karena memang).

Esoknya, tawaku jadi seharga Matcha Taman Topi

Aku jadi iri dengan jaket bomber abu-abu yang menghalau punggungnya
Atau sandal bukan jepit, yang Carvil kukira
Sebab di tiap debit aliran Kamo, menyatulah mereka.

Kemudian aku mendengar suaranya
Meski tidak menthol seperti Bang Naga Lyla
Tapi boleh diadu dengan keteduhan kebun mangga sebelah A dua.

Esoknya lagi, senyumku seharga kencrengan Pengamen Sukasari



Jujur deh, kalian pasti setuju kalo makin kesini, kalian makin jarang nonton televisi?
Jujur lagi deh, kalian pasti setuju kalo makin kesini, kalian makin sering nonton Youtube?
Wkwkw karena kita sama! (Ceritanya percaya diri banget kalian jawabnya setuju).

Well, aku inget banget jaman dulu kalo jaman dulu buka Youtube itu pasti nyari video-video stopmotion lirik-lirik lagu wkwkw #pernahalay atau nyari tutorial dancenya SuperJunior #pernahELF

Sementara sekarang, peran Youtube jauuh lebih luas dari itu semua. Youtube bisa jadi sumber informasi yang asik banget, mulai dari life-hacks, diy tutorial, bakal calon artis-artis yang upload suara emasnya, video-video iklan yang kocak dan masiiiiih banyak lagi.
Melalui Youtube kita jadi bisa merasakan seolah-olah kita benar-benar ada di sana ketika menyaksikan keindahan pesona negeri-negeri di luar sana, bahkan kadang banyak yang menampilkan talkshow-talkshow kecil2an yang menghibur.
Youtube hari ini bahkan bisa jadi sumber penghasilan orang-orang yang punya kehidupan menarik, melalui Vlog.

Yak, video blog.
 data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxAQEA8QDw8QDw8PDxAPEA8QDxAPEBAPFREXFhUVFRUYHSggGBolHRUVITEhJSkrLi4uFx8zODMsNygtLisBCgoKDg0OFxAQGy0fICYtLS0tLS0tLS0tLSsrKy0tLS0tLS0tLS0tLSsvLS0tLS0tLS0rLS0tLS0tKy0tLS0rLf/AABEIALcBEwMBIgACEQEDEQH/xAAbAAACAwEBAQAAAAAAAAAAAAACAwABBAUGB//EAEMQAAIBAgMEBgYIAwYHAAAAAAABAgMRBBIhBTFBUQYTIjJhcXKBkZKhsRQjM0JUssHRUoLhFWJzovDxBxYkQ0RTY//EABkBAQADAQEAAAAAAAAAAAAAAAABAgQDBf/EACYRAQEAAgEDAwQDAQAAAAAAAAABAgMREiExE1GBBCJBYSMzcST/2gAMAwEAAhEDEQA/APc0KTm8sdXrxsaVgKnJe9EHZn2i9GX5RESw1rAVOS95BrBT5L3kZEGiBqWCnyXvIJ4WaTbSsvFGdINIAkEikEgCQSRSCSJFpBJFINICJF2LSLsBViWCsSwAWKsMsC0ADQLQxoBoAGgWGwWADAYxgMBbAaGMBkBbAYxgMkXSw0ppuKVk7atIJ7Pqcl70RUYZmkt7aRf0fjmja0nm1tpa/C/FAW9n1OS96ID2dU5R96IPU73mileyk81m7X00ucvG7To0ZKFSajJ62s3Zc3bctCtsner69eey9OEtv6drC7NqZ43Ssnd9qPAHbCcH2uKvvvoTY0b1G/7ja9ZOkisqf+GvmVz8J1+XBlV1IZJT1IcGh6zZn2i9GXyERNGzPtF6MvkIia2MaDiBENAHEYgEHEgGgkCg0SLQaBQaIFoNAoXjcVGjTnVn3KcXJ232SAdOairyailvbaSXrYNPFU5d2pGXlJM+U19pV8ZUdTEu9DXLRjLLli13oLS9uL1evAxbK24sI8RRoqThpUgpNuz1vHXwSOV2+ztNPbu+02LsfO8L0nnUlbOqcYqEovRyc27uLb4Kz9p73AYpVYKS38fMtjnKplruPc4phsE6KAYLDYLAWwWGwGQAYLDAZIBgMYwGAti2MYDAqlPLKMuTT9gaxO6901CUbxS0u9GlzFMWyAyVSLVpOT7TkpWV3dK6av4I85tfYEa9TrOscLpKSy5rpcnfR2O4wbFc8Mcpxk7aPqNmjLr13itvR+KjJpbowUV5L/Yb0ko5oxa/gM0Z9WrceLNGPxCcad+NNMr1Q6b5rxlSm7ss7U6UW2yHPiOvU6uzPtF6MvkIiFhKyhLM1fRrTxQMTSyDiHECIcQGIOIEQ0QDQaAQaAJBoBBIBiPFf8QcbWlOhg6CzSqduceDW5J+G89ojyOPShtRSerlCFr+hay+JTbeMXTVOcg4Loc50oxxEk8uqhTVoxfhfc/Kw5dAKEu+5Pk7628T1FOTNisZ5hK1XZZ4eRr9BMLkcY5ovW0k9UzR0XoVMPOeHrTU2lmpy3OcPLmrHop6nF2pG1ehJaSSk0+aS1RaTpvMVytyx4ruMEu5RpYwsFhMFkgGCwmAyALAYbAZIFgMJgMAGBINgMAJC2GwGALLXZWZ7+BNN7/3MWKrORw27OO0d9OvnvVVq2ZnRx0exRv/AOmJy6FPU0bVxV4wSVssFF+LRwxvl3yneMcq6T3kOVObuyDqW6HqUGgEGjc88xBoWg0AxBoXEYiAaDQtBokGg0LQaANM8v0lws1jcJWhbtQrU3mvZTjTlKF7cNfgenRnx9BTjFtXdOamvY4v4SZTOc4r67xlHgNr7R2hWTjTnjrxaX/T4VKi3x+sk728j13RzGYmrhJSrU5wrU00lOOWU7RVnbxOq6VGMM1RR0sry18l4+QWFrQeftR1VrJrTwtwfgZpG23t2j53QjtLr5znHGOMpPsU8VRhCPG7Ur6cND0qp1p0aU5Kr1kakoqNVR6yMZU5KzcdJa2dztwxFG9pqDtLKp2jKN+Wbg/MdiqcXHKrWlKKa8ONhjEZ5fo9bl5EbKbKbNbAjBbIwWyRTBZbAZApgstgskCwGEwGQBYthyBy3AWwZWW/2B1JKPizHOTZn2bvxGnXo/OSqs2xKp3Hxpti8VXjTXiZ/wDWn/BSkoI4+Nxd7mfGbTzJ2OaqkmOU9PB8psgtEITy9sg0LQaPSeWYg0LQaAYmGhaDTAYg0LQaYBoJAJhJgGmSpHMnHmmvagUwkyB8+2jtXFqt9VRqV1RhJuMN9Od9Xb70sr0XmcLZ2y8ZtByr4bPTjUtKpJuEbzzW1V+zJe1WPd7Vwbw+KhjaelKdqeKjeyjdpRqLw1187mvEbOw2ZzlhqU3N3b6qEszfHx3Iy3Dpvd6GGzqnZ43ZUMdSmsFQpwq9mU6r65To0lfXrGr9pvdHz5O3rOiuJclGDTi4tuUG75HZppX4X+Z0sRVo4XDzm4RpQS7sbQ4PRJI5/QzDxVOpVytSqPTNUcnlu3yVrt/IY4yZRXZnbjY9FcpsFsl+ZrYUbBbCvHk/eX7FSta6vvtq78PIgA2Cy2C2SKYLLbBtfcQBYLQzLz1FzqHLLdJ4dsdNvkDQuVbgga9ThuQi7M2Wy5NOGvHFU2Mp0eL0RcYRiryOPtfbNrxgU8L9624/aMKasnqeT2hjZTe8XUc6jvJ6Ca1SMVbiOeVuJBwopK7YM8ZGOhzp4qctBfUt7y3CtrXLGkErCEJ7I5fS0GhaDRvecYg0KQaYDEGmLTCTAamGmKTDTAYmEmLTCTAZctMGKuXLkgOX0hx8YU1SazPES6m3CzV5P1JP4HhsVtHGYWORVFOkm1Tz3zwtuTlx8z1238O5VMO4q9py/IzibcwUu1eDlBvctGrrQy7b9zZox+3lgwrxGNpQlXq54/SISjFXSSVOe/nrqfQtl01CCjwtY8bsLBzjFPLlyyUVTV5Pc3d23bj2ODpzaV+zHi+LGGGWV5Rs2Y4ziN8Wm9y3Wb8ipQXO3xBs21bsx/zP9g5vXX1K7NMnHZkt5vJEakZd2UZei7hvu/zfoHeKlmUYqX8Sir+3ePjV05rdzAwtgtm2dKEuFn4FSw8Ur2v5src4tMKw3BqV0jHi8X2mtyXAySrN8TNs2ctWvVxO7dPEGeriBEp6CZTOFrvIfnAq4pRMlSo+ZkrXfELcJj9oylotxyqkeMjTUkkZKruAitWe5GV0W/E2KJHYlVnhhhqopFupYB1SUcG5CCOu8SwPeJhpi0w0z0XmmJhJi0wkwGphJi0wkwGphJikw0wGplpi0wkwGwq62GPn6zBCulVyye+1vE3yWgGfGd2Mo6q6fPsvT9biq+HTs3Zq1t3LcZ6lRYVPOpug5fdjndO+/s78vgjbQqU6sIyg1ON7p2aaa5p6p+DOOeHOUrvhnxhYPBYOEYWsl2k346PeaVP+HdzFRqb1o1pvV9TQppK7UUl4I7OCRet3yAqsXCq5ty3K+gNatbX+oQXOpa3JuxX09NablOy91Hluk+3p0qkFFw7FKU5XhTfanKMYb15+089gOlk6kurmla3WU5RjGKnHRO6SVpLc/U+Nly3c8dnbTxz3fUsPiUzb1qa9R87w+3rcTpU+ksOZnmfDRdfPht2pRUZN8zmqdhOK2wql9dODMf0zenwOV8u08Oi6qFTrGHryuuIS1SmZ61TxE1cSYK2L8Qk6vUMVSsZq+M8TDUxRaRW10pYiwmWKOXUxfibsDsjF4izjTyQf36nYXqW9+wtMLfCtzk8rlivEz1cclxPRYTobHfXrSn/dgskfbv8AkdnC7Hw1LuUYJr7zWaXtZ1x038uOW+fh4BYqT1UZtc1GViH0whf0J7ufr32aEw0xSYaZ3cDEw0xSYaYDEwkxaYSYDEwkxaYSYDEwkxSYSYCsTFKdKo/uys/J6fqdJSued29WaUUnZ2k/kbdg4/raMZvfrGXpRdn+/rKTOXK4r3CzGZOxNJ77W8UYYwqOu5JwWH6qzjlfWyrZu9fdltpY0b/n4JCKGLnnrZ6eSjTy9XUzRfW6dp2+7Zl1D69VU1d28EJo05VbOWkU9I/uKw6dR9dPW/chyjwfmaMTiLdmPee/wRKDJVF3VuW9nPxOIvd8C8VUywyrvT+RgxNSyte1/kIPEdJVKc5RtpO0te9Zafpc27L6B5sIpSqzpYptVaU1rGm9d8baqSeq8TXDDqriqUbXVrvyjO8vhc9o2RYmV8+w/RraDvGrDD5o7qlOt2Z/ytXiwf8AlnGydnTUf73Wwt87n0JsFs5+li6TblHg6fRfHQ3Oi1/iv9jS9gYyNpfVT5xjUd/ikj2LZTZHo4p9bJ4TGdZS+0pyh5rT1PczBPaC5n0eWuj1XJ6oxYjZeHn36FKXjkin7UUuj2dJ9R7x88q4/wATFVxifE+k/wBh4Rf+NS9cU/mPp4OjDuUqUfRpxX6ETQX6j9Pl1LDV6rtSo1Z34qEre3cdfA9DcRPWtONGPJPPP9l7T37YDZ0mqRTLdb4cnZnR7DYezhTzzX/cqdqXq4L1HUbIwTpJw5W2+UYDLbBZKEuQogGilFyait7dl5hSTTae9Np+aCwH2tP04/MrEvtz9OX5mBEwkxaYSYDUy0xaYSYDEwkxaZaYDEwri0y0wORtqj1uda3iklberK917TibCxWIw9V0pWlSqOUlwcWlq/LQ7FbENVaqf8WnsRkioyr0045otuLXg0zFjl9/y9C4T0/h3MPtSEt842894zEYqNS0Iu6k9Ve+ZcvID+yqSSahdfdSaUX4O+4KUY0E6tZpPdCnHd4K3Fm55zVUxPVxu+9uiub/AGE0J77u/Gcvmc+lGpXnnmnFPuxelo+RWPrK/UUvB1ZLlwV+ZIbOv1k3LgtfJcBFeTb+AeRU424v2+sRDvRXiSL6PU051pvfHsLybbfyR3bmPZ+H6uFvvOUpSfi22vYrI03KVImwWyrg3AJsFspspsCNlNlNgtgRsFsjYLYEbBZGwWwIwWyNgtgRsuvSlCTjJWkrXV096uBI2ba+2n5Q/IiBhIUQkbtnv62n6cfmViftKnpz/Mytnv62l6cfmViX9ZU9Of5mBSZaYCLTAYmEmLTLTAamEmKTCTAZcu4u4VwPP7UllxEuUlFp+q36F7Dq5sTdRzKnCUn4N6K3jqwtvQ+sT/8AkvhKQ3ozSywqVOM5JLyiv6sx44/y1vyy/gjoVcfV1VKMKcf4qk1p/LvM0MG3NTnUdefBvSEfJHTactXTpSf8WrfyBxNZUI5pWlUfditDa89nxuIdKKhHtV6mkVwhHm/ATgsMo6XzPVyk98nzF4Wk+1ObvUn3nyXBI0YibhDTfLcSM+Iq3k+S0KoK8l5ioR4ceI2g+16yUOw2VcqT1BuUWFcq4NyrgFcFspsFsC2wWymymwI2U2U2VcCNgtkbKbAjYLZGwWwKkbNtfbz8ofkRikzZtr7eflD8iIGIhRCRs2f9rS9OPzDlDNVqJ3dpVHaO92b0QrAzSq023ZKabb4K5rq4SLlKSxFJXlKS7Turu5AksEk0sz7yje11JO3d9tteJU8Mst1musraaeicU7btXdtercUsFH8RS95l/Q1+Ipe8wJPDpJtZtKanrwefK09F/rmZ0zSsIvxFL3mBWwyirqrTnu7MXqApMJMWmXckMTLTF3LuB4/pNtpwxE4TozyxpqFOyd6krybmtNV2ktOXidXoZXqzpValWLgpVuxSbd4xjTipaPdd3Zrx95VacU7dl38m/wCgOGn1NSFDjWlKaflDX4qPtM+P9la85bpldWOJhDuyUnwjxT8TJKMpzvJ3lv14IvEzS32jLyBo4tLTf42NUY61xgl6jnVqqnJv7sfiNxOJbVlpf4IzwXDhfVkg1HstvfL5cAsK+1z5sXVeq58Lasdhov8A1vbCHSlNOzW5pft+gNypytkXFqX+Vr90DcpVhNlXBuVcC7lNlXKuBbYLZLlXAhTZTZTYEbKbG4eip3vUhC1u87X8hzwMfxFH2sgYmCzd9Bj+Io+1g/QY/iKPtZIwy3G3bf28/KH5ER4CP4ij7WBteopVpuLUk1GzTuu6iBkKIQkMLuQgFl3LIBaLTIQC7lkIBdy7kIBmxFeNPPUlujHz0SueV6c41wVKpTnKFWnapCaXdbklrfetdxCGfH+35b8p/wA/w6HRPpdTx31VenkxMF2rJuMle2ZPh5P4no50oLVRu+CfMhDXfLzp4YqsNXd3fG2iXgioQIQA6dJb7XZojJR72ngiEJGHbO0lTrYCKv8AXV6lO1vuui/1UDpXIQpkmKuVchCEpcq5CAU2DchAKbKZCAC2U2QgFFMogEKIQCEIQIf/2Q==
Video blog adalah...ah gak usah dijelasin juga pasti pada ngarti kan?

Video blog ini salah satu jenis video yang paling banyak diminati di youtube. Mungkin karena pembawaannya yang santai, kontennya nggak jauh dari kehidupan sehari-hari, hingga...hingga apa ya?wkwkw.

Tapi...(nah loh ada tapinya).


Entah kenapa belakangan ini aku semacam kehilangan semangat buat ngapa-ngapain. Rasanya maleeeeeess banget untuk mau ngerjain sesuatu. Seolah-olah sepanjang hari pengennya tidur doang, nonton anime sambil nunggu maghrib, bahkan malemnya pun males untuk sekadar tilawah. Subhanalloh Padahal yang harus diselesaikan masih banyaaakkk bangetttt, dan padahal 2 minggu lagi aku UAS dan padahal aku ngerasa nilai-nilai semester 2 ku cenderung turun banget.
Makanya malem ini aku memutuskan untuk mulai mengerjakan sesuatu yang produktif, yakni nulis di blog (wkwk ga produktif-produktif amat ya?) semuanya bermula gara-gara kemarin aku baca di Line, ada yang nulis pendapat, bedanya “Orang Sibuk dan Orang Produktif.”. dari tulisan itu sedikit banyak aku setuju. Dan kali ini aku pengen berbagi pandanganku sendiri tentang kedua hal tersebut.
Oke, gini.

Memasuki dunia kampus, aku ketemu sama banyak banget tipe-tipe orang. Ada yang ambisius banget sama nilai-nilainya sendiri, ada yang doyan titip absen, ada yang di kelas sare wae, ada yang pengajian kemana-mana mulu, ada yang bentar-bentar nawarin jualan, ada yang hobi organisasi kemana-mana dan ada yang apatis banget ngerasa ngurusin orang itu kurang kerjaan banget.
Nah, untuk yang dua tipe terakhir, kayaknya kita pasti bisa ngelihat dengan jelas deh perbedaan-perbedaannya. Kubu yang sering dipanggil aktivis versus akademis/tongkrongis. Tapi ada yang kita sering lupa, kubu-kubu pertengahan keduanya, si produktiv-is

But before, gini, aku sering mendapati diriku cemburu, atau iri pada mereka-mereka, mahasiswa yang dipundaknya ada banyak sekali amanah yang menumpuk. Kepanitiaan inilah, opening itulah, UKM inilah, himpro itulah, dan nggak tanggung-tanggung, kerap kali mereka memegang peranan penting di sana. Mulai dari penanggungjawab-penanggungjawab subdivisi, badan pengawas, hingga ketua organisasi tersebut.

Yang bikin aku iri adalah, they are so fucking cool haha. Iya, kemana-mana disapa atau nyapa orang. Adaaa aja kenalannya. Bentar-bentar ngumpul buat rapat inilah, rapat itulah. Kebayang apalagi kalo ramadhan kayak gini, beuh, nggak kebayang deh bukbernya berapa kali wkwkw. Bahkan kadang sering bisa lolos aja gitu gak ikut rapat di salah satu organisasinya karna organisasi yang satu lebih krusial.
But, wait... 

What?

Nah, itu dia yang awalnya mentrigger aku untuk nggak lagi mengagumi mereka-mereka yang pundaknya overwheight.
Aku mendapati kenyataan bahwa ternyata aktivis itu dibagi dua. Mereka yang memang aktif untuk jadi produktif, atau mereka yang aktif mencari-cari sertif. Nah loh.

Orang-orang yang aktif mencari sertif tadi biasanya hanya mementingkan kuantitas keberpengaruhan mereka pada suatu acara atau pada kampus. Mereka lupa akan kapasitas kualitas diri mereka sendiri. Apa sesungguhnya masih ada ruang di pundak mereka untuk memikul beban tambahan(?). Si aktif pencari sertif pun terkadang enteng banget ketika dia mohon izin untuk nggak ikut rapat,

Maaf ya guys, gua ada rapat sama ini* (biasanya si ini itu jauh lebih penting dari pada si guys). Sehingga si guys mau gak mau ya membalas, yaudah gapapa, semangat yaa.


Rasanya semua orang pasti udah tau deh, pentingnya memiliki kemampuan berbahasa asing, apalagi bahasa yang menjadi bahasa persatuan seluruh citizen yang ada di muka bumi ini, yaitu Bahasa Inggris. Nah, itu pula yang aku rasakan saat ini (belakangan jadi makin sadar). Bahwa sebagai mahasiswa nih apalagi, penting banget untuk kita bisa lancar menggunakan bahasa satu itu. Karna manfaatnya bakal banyak banget untuk kita menjawab tantangan masa depan, azeg jos! Wkwkw. Jadi, aku pun memutuskan untuk ikut kursus demi meningkatkan kemampuan bahasa inggrisku yang masih abal banget.

Ya, pokoknya begitu.

Nah, karna kebetulan aku kuliah di Bogor, aku mulai tuh search tempat kursus bahasa inggris di Bogor yang bagus. Dan, secara umum keluar deh tiga nama. Yaitu English First (EF), International Languange Program (ILP), dan (Languange in Action) LIA.
Karena merasa terlalu banyak kandidat, aku searching-searching lagi informasi mengenai tiga tempat kursus tersebut, dan LIA pun tereliminasi (hanya berdasarkan hasil googling loh ya...).
Berarti kan pilihannya tinggal EF atau ILP kan. Sebenernya tuh gini, bedanya simpel banget, EF lebih bagus tapi lebih mahal. ILP ya sebaliknya.
Cumaaaa, karena waktu SMA, temenku Adel udah kursus di EF, dan reviewnya baik, aku ngerasa tertarik banget. Maksudku gini loh, aku nggak mau nyianyiain waktu dan tenaga kalo itu nggak maksimal. Jadinya, aku pun memutuskan untuk datang ke EF.

FYI, di Bogor itu ada dua cabang EF. Pertama di Padjadjaran, yang kedua di Taman Yasmin (sebelah Giant Yasmin). Thanks to Grab, aku jadi tau kalo Yasmin itu lebih deket dari Dramaga (poor my direction ability). Jadinya, aku pilih datang ke EF cabang Taman Yasmin. (hari Senin, 17 April kemaren)

Pertama dateng, aku disambut sama mbak-mbak resepsionisnya. Ya ditanya kebutuhan dan lain sebagainya. Ramah bangetlah, enak aja rasanya. Nah, kata aku EF ini tu jago banget pemasarannya hahaha. EF ngga akan ngasih tau biaya yang mesti kita keluarkan sebelum kita ngejalanin placement test dan lain-lain. Manteb kan
Jadi. Selanjutnya aku dioper ke Mas Billy, istilah EFnya dia teh konsultan. Sama Mas Billy ini aku disuruh ngisi form pendaftaran, terus ditanya-tanya nilai UN dan lain-lain yang berkenaan dengan pengalaman berbahasa inggrisku. Abis itu, aku dituntun ke ruangan yang udah tersedia komputernya; aku akan tes penempatan.


Sabtu kemarin (8/4), lapangan AHN alias Andi Hakim Nasution penuh dengan kaos abu-abu hejo (baca: seragam olahraga PPKU semester 2). Nggak lain enggak bukan gara-gara kemarinlah akhirnya UTS Orsen dilangsungkan.

UTS orsen ini tu sebenernya lebih ke kekompakan kelas sih kata aku mah. Karena rasanya lebih banyak menguras energi dalam (energi bathin) timbang fisik.

Jadi, UTS orsen di IPB itu berupa penugasan bagi setiap kelas (semester ini cluster P, R, S) untuk bikin sekaligus menampilkan sebuah karya senam berdurasi sepuluh menit. Lengkap dengan musik yang sesuai, gerakan yang sesuai (pemanasan, low, high dll), dan tampilan yang atraktif.

Kelasku sendiri sebetulnya udah dari semester satu tuh ngerencanain untuk bikin gerakan. Jadinya semester 2 tinggal latihan dan jreng, selesai. Tapi ya apa daya wacana tetap wacana...

Alhasil Senapan baru mulai gerak untuk mempersiapkannya tuh bener2 sebulan sebelum hari-H kali ya (dari plan awal semester 1 wkw). Nah, entah karena dorongan apa, aku ngerasa pengen bisa terlibat. Mungkin gara-gara selama ini ngerasa terlalu jarang berkontribusi buat kelas tercinta(?) Akhirnya, aku daftar jadi salah satu pj, bagian musik. Pokoknya yang nanti ngedit2/motong2 musiknya. (Ternyata ada juga dampak kegabutan belajar Audacity selama SMA ihihi)

Sayangnya kita gak menang WKWKWKWKW. Yang menang kelas S02, S01, R03. Sama juara favoritnya dari P09. Padahal udah ampe belang nih muka wkw udah rata ni perut gegara latiannya lompat2 wae (skrg mah udh cembung lagi ya, inget)... Tapi gapapaa, kan basinya gini; yang penting itu proses bukan hasil.

Nah, sebenernya nggak ada yang spesial dari prosesnya. Biasa-biasa aja. Biasa banget malah. Tapi mungkin aku aja kali ya yang sekarang udah dewasa (wkw najis bgt kalimat macam apa itu), jadinya ngerasa banyak pelajaran yang bisa diambil. Mulai dari gimana cara kita nurunin ego ketika kita pengennya gini-gitu tapi sdm nggak memadai, belajar gimana komit sama apa yang kita udah putuskan, belajar menerima, belajar bahwa emang di dunia ini semua saran itu nggak akan bisa terwujud, bakal tetep ada suara-suara yang kalah, belajar mengemukakan pendapat. Belajar minta maaf dan memaafkan..... Bahkan ada kata-kata dari PJ Orsen Kelas yang aku inget betul, "...mengalah demi menjaga hubungan...". Rasanya itu yang dari dulu susah sekali aku jalani... Kadang tuh emang kita gak sadar bahwa di kehidupan kita, ada hal-hal yang sebenernya kita bisa ngalah. Hal-hal yang ternyata dengan kita ngalah, semuanya bakal jadi lebih baik.





Di H-1 pun, akhirnya aku ngerasa seneng banget punya temen-temen kelas yang pada apresiet sama kelasnya sendiri. Sekeos apapun, senggaksesuai gimana pun sama keinginan mereka, tapi tetep gave their best. Bahkan gara-gara latihan orsen juga, aku bisa ngerasain jam 1 malem di lantai 6 ngeliatin rembulan tenggelam di wajahmu bareng Ayu dan Della wkwkw mulai ngaco. Ya intinya, akhirnya bisa kesampean juga momen dimana aku bisa ngobrol bebass, ngebahas hal-hal yang udah lama nggak dibahas, ngungkapin apapun yang mau diungkapin.

Terus sampe deh pada kalimat, "...kenapa, sih, segala sesuatu itu baru kerasa indah ketika udah mau berakhir..."

Keinget ini UTS terakhir bareng Senapan. Dan jarak dari UTS ke UAS itu cuma bentar pake banget. Dan abis itu kita misah, gabung ke fakultas masing-masing yang notabanenya belum pada kenal deket. Adaptasi lagiii.....dan mulai ngebangun kepercayaan baru lagi.....

Tapi justru dengan menyadari itu, aku jadi ngerasa pengen nikmatin setiap momennya satu per satu. Ngga pernah berharap pengen cepet-cepet selesai. Karna detik ini tuh nggak akan kembali. Sayang aja gitu, kalo cepet2an, kapan bisa menyesapi momennyaa..........

Gitu aja sih, hehe. Sebenernya ini tuh gara-gara aku (lagi-lagi) stucked with chemistryyyy :)) padahal besok UTS kimianya. Dan tiba-tiba gereget pengen maenan keyboard, jadinya ngeblog daah. Ohiya, kemarin juga aku (alhamdulillah wa innalillah) lulus seleksi Staff Acara MPKMB 54, dari 169 diambil 25 doang ternyataaa (minus kadiv sekdiv dll lagiii). Iya, seleksi yang mau nggak mau bikin aku buka akun Instagram dan malah di unprivate for a week . Tapi konsekuensinya, ya harus totalitas within kemungkinan besar nggak liburan habis UAS nanti. Karena itu pilihanku, nggak boleh banget aku ngeluh karna sesuatu yang aku pilih sendiri.

Nah, ini aku masukin poto-poto UTS Orsen kemarin yaaaa



Ana-Ica-Rizka (E4, E3, E3)

Akhirnya aku kesampean beli novel karangan Eka Kurniawan lagi. Kali ini judulnya, "O". Setelah sebelumnya cuma bisa ngelus-ngelus itu novel di toko buku. Enggak lain enggak bukan karena harganya yang bikin sesek napaaas😭😭. Seratus ribu lebih, 124ribu apa kalo ga salah. Menurut aku harga segitu untuk novel Indonesia kemahalan bangetttt (tdq nasionalis wkw😅). Ya kan kalo novel impor masih wajar gitu kan, bahasa inggris langsung karya si penulisnya langsunggg tanpa edit-edit, tanpa terjemah-terjemah kaku tanpa keindahan diksi, lah ini kalo indonesia kan segitu bisa untuk beli 2 buku normal sekalian hehehe. Tapi akhirnya rejeki itu datang, harbolnas kemarin (Hari Belanja Online Nasional, 12 Desember 2016), novel O aku sanggup beli karna dapet potongan 70%. GILAKANN, TUJUH PULUH PERSEN TJOY! Tapi ternyata buku2 yang aku pesen di harbolnas itu datengnya super lamaa, dan baru tiba menjelang UAS kemaren. Nggak mungkin kan orang-orang yang lain pada belajar aku malah baca novel😅. Jadinya, semua novel malah aku bawa liburan.

Dan yes singkatnya, tadi siang aku baru namatin O karya Eka Kurniawan. Dan entah kenapa kepikiran aja gitu mau sok sokan review. Padahal bukan pengamat.

“Cinta dan ketololan seringkali hanya masalah bagaimana seseorang melihatnya” (hlm. 216)

Kenapa Pengen Banget Punya Novel O
Sebenernya sederhana, karena itu Eka Kurniawan, dan karena itu O (wkwkek apesih😂). Aku pertama kali baca tulisannya Eka Kurniawan itu yang judulnya Corat-Coret di Toilet, waktu itu dapet gratis karna dihadiahkan seorang teman hehe. Dan dari buku itu aku langsung jatuh cinta sama Eka Kurniawan. Suka banget gaya menulisnya yang bebas tapi tajaaam. Kena banget gitu. Terus ada Lelaki Harimau, tapi sumpah yang itu licin paraaah, gue ngerasa terlalu kecil buat review lalala-nya. Dan untuk novel O kali ini karena emang hebat banget sih marketingnya. Judulnya cuma satu huruf. Bahkan banyak yang bingung itu bacanya O atau nol atau kosong atau bulet wkwk. Dannn, sinopsisnya cuma satu kalimat;

Tentang seekor monyet yang ingin menikah dengan Kaisar Dangdut.

Udahh, gitu doang. Mungkin seharusnya orang biasa malah jadi males kan, karena covernya yang childish abis gitu. Tapi kalo kamu udah tau Eka Kurniawan, pasti justru dibuat mati penasaran. Pengen tau apa yang sebenernya yang dimaksud Eka dibalik Seekor monyet yang ingin menikah dengan Kaisar Dangdut-nya.

“Kata Tetua Monyet, Kau Hidup terlalu tua sampai tak bisa melihat selalu ada banyak jalan untuk segala sesuatu” (hlm. 233)


Sekitar dua minggu yang lalu, aku dapat kiriman dari seorang teman melalui instagram (masih bebas main ig). Isi kirimannya tentang proses pembangunan Masjid Indonesia Tokyo yang ternyata butuh bantuan dana agar benar-benar dapat dibangunkan.

Tanpa ceramah panjang lebar pun, pasti kita semua paham urgensitas membangun sebuah masjid. Sebagaimana hadits Rasul yang sengaja aku letakan di awal tulisan ini. Namun ternyata, perihal Masjid Indonesia Tokyo ini jauh lebih mendesak dari sekedar 'membangun' masjid biasa. Karena apa, bila dana yang dikumpulkan masih kurang dari target, maka dikhawatirkan proses pembangunan akan melibatkan riba. Naudzubillah. Tentu kita semua ingat bahwa riba merupakan salah satu larangan Allah SWT.

Karena hal inilah, aku jadi geregetan untuk ngeshare berita ini ke teman-teman semua.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa KMII-J atau Keluarga Masyarakat Islam Indonesia Jepang, merupakan salah satu tuan rumah yang dengan begitu luar biasa baik hati-nya menyambut aku dan teman-teman dalam rangka LKMA 2015 pada November 2015 silam. Saat itu kami disambut di Aula Serbaguna SRIT (Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo). Dan yang masih aku ingat betul, salah satu pembicara waktu itu mengatakan bahwa tepat setelah menyambut kami, akan dilangsungkan akad nikah di gedung yang sama, ruangan yang sama.

Mengingat kejadian ini semua, menyadarkan saya bahwa pembangunan Masjid Indonesia Tokyo ini dirasa betul-betul harus dapat terwujud. Sebagaimana kita semua tahu bahwa masjid memiliki fungsi yang amat beragam. Mulai dari sebagai tempat ibadah (sholat harian, tarawih, idul fitri dll), sebagai sarana pendidikan (sebagaimana peserta LKMA 2015 lalu disambut oleh KMIIJ), sebagai sarana dakwah hingga muamalah seperti tempat melangsungkan akad nikah dan lain-lain. Dengan hadirnya Masjid Indonesia Tokyo ini juga, besar kemungkinan dapat semakin menguatkan saudara-saudara muslim Indonesia kita di sana. Karena tentu kita sadar, ketika kita jauh dari kampung halaman yang notabane-nya mayoritas muslim, pastilah kita butuh 'pegangan' yang mampu menguatkan kita agar tetap berada dalam koridor islam. Insya Allah.

Berdasarkan informasi dari website yang aku baca, tenggat waktu penggalangan dana ini tinggal 78 hari lagi. Sedangkan dana yang terkumpul baru 17%. Mungkin rasanya begitu sulit menggapai 83% sisanya hanya dalam waktu 78 hari ini. Namun tentu saja, Allah bersama prasangka hamba-Nya. Setiap kita tidak boleh patah semangat untuk perkara semacam ini. Oleh karena itu, pihak Panitia Pembangunan Masjid pun meminta uluran tangan dari teman-teman yang ada di Indonesia. Kita jangan berpikir enggan membantu karena ah, kan masjinya di Tokyo atau ngapain juga?orang gue gak di Jepang ini. Jangaaan. Karena Rasul bilangnya bukan barang siapa membangun masjid untuk ia singgahi maka Allah akan membangunkan masjid untuknya di surga kan? Melainkan barang siapa yang membangun masjid dengan niat menggapai ridho Allah. Nggak peduli masjid itu kita nikmati atau enggak, selama atas niat lillahita'ala.

Nah, jadikan ini kesempatan kita untuk membangun masjid di surga nanti. Atau bisa jadi dengan melakukan kegiatan mulia seperti ini, Allah malah membukakan jalan untuk kita S2 di Tokyo gitu kan, hehe siapa tau. Meskipun dana yang mampu kita donasikan hanya 'ecek-ecek' atau mungkin hanya sanggup untuk membeli sebuah kran air, tapi bayangkan ketika kran air itu digunakan untuk berwudhu oleh banyak sekali masyarakat muslim di sana (tidak hanya dari Indonesia bisa jadi), betapa banyak amal jariyah yang sudah kita tanam? Apalagi ketika dana yang kita donasikan bisa dibelikan tiang-tiang penyangga, atau bahkan atap. Ya kan?



Oleh karena itu, mari berdonasi sebanyak-banyaknya!

Bagaimana caranya?

Temen-temen silakan klik link berikut ini untuk donasi : https://kitabisa.com/masjidindonesiatokyo

Di sana juga tertera semua tentang proses pembangunan masjid. Mulai dari desain bangunan, sejarah peletakan batu pertama, hingga target-target timeline pembangunan.

Untuk mengetahui Anggaran Biaya serta Daftar Donasi juga bisa dilihat pada link berikut : http://www.masjid-indonesia.jp/anggaran-biaya/#donasi

Melihat begitu rapihnya pelaporan anggaran tersebut menumbuhkan harapan yang kuat bagi kita semua agar pembangunan dapat benar-benar terealisasikan. Dan insyaAllah ini bebas dari riba dan ghulul.

Kalau temen-temen mungkin juga penasaran dengan KMIIJ, kegiatan-kegiatannya seperti apa, bisa klik link ini : http://www.kmii-jepang.net/

So today I decided to say good bye to instagram. For a year (perhaps). Sebenernya engga ada alasan khusus. Waktu UAS kemaren udah sempet nyoba, dan yes, rasanya keren banget. Nah, kebetulan kemaren temenku, Salmaka, did the same. Jadi aku kepengen lagi buat off.

Dan kenapa instagram bukan twitter atau youtube, karena aku paling banyak makan kuota, duit, waktu itu di instagram.  Dan kalau twitter, sekarang tuh hampir ga ada lagi temen-temenku yang main twitter, jadi itu kayak media aku ngomong sendiri aja. Ngomong sendiri is cool you know hahaha. Iya, kayak artis2 holiwud kan sering tuh ngomong sama dirinya sendiri wkw. Kalau youtube, sebenernya juga mirip kayak instagram, cuma kalo youtube aku ngerasa banyak juga manfaatnya. Kayak belajar bahasa2, liatin vlognya Gita Savitri haha, atau ketawa-ketawa liat sule ama andre di ini talkshow. Ya gini gini pan aye juga butuh hiburan kehidupan. Kenapa engga line? Man, semua orang skrg komunikasi pake line. Yekali gua gatau info2 kelas cuma gara2 sok sokan mempurbakan diri. Ngerepotin diri sendiri itu mah. Makanya, kepilihlah instagram yg tereliminasi.

Gimana, ya. Selama ini tuh aku ngerasa lebih banyak mudhorotnya deh itu instagram. Lebih sering dipake buat ngepoin artis-artis, seleb-seleb, dan lain-lain yang ngga penting timbang dipake dengerin Muzamil. Kan sayang aja gitu. Gue beli kuota mahal-mahal, eh habis cuma buat hal-hal yang ngga benefit buat masa depan.

Ya, seada wifi-wifi nya juga, tetep aja kan, waktu yang kebuang sia-sia jadi lebih banyak. Tapi serius ini no offense loh ya, atau mau sok-sok alim suci juga kaga. Kalo kata Salma kemaren, healty life style bruh. Pengen aja gitu aku ngerasain kayak jaman bocah dulu yang apa-apa engga ngerasa perlu dishare. Sebenernya instagram tuh kan media pamernya orang-orang kan. Iya, gua juga orang masalahnya, ngerasa. Punya barang ini pamer, bisa gambar ini pamer, suara bagus pamer, lagi dimana pamer, lagi sama siapa pamer, dapet apa pamer. Ya pokonya jadi media buat kita ngumbar hal-hal yang terjadi dari diri kita terus harapannya orang-orang bakal ada reaksi. Yekan.



Ngomong-ngomong soal mahasiswa baru, pasti kita semua setuju sebagian besar dari ‘mereka’ adalah anak-anak fresh graduate (from high school) pada tahun tersebut. Hanya sebagian saja yang merupakan lulusan SMA tahun sebelumnya. Tentunya, bagi sebagian besar fresh graduate ini, suasana perkuliahan menjadi barang baru berikut mata pelajaran-mata pelajaran di dalamnya. *eh maksudnya mata kuliah :p

Nah, kali ini, aku mau berbagi sedikit ke temen-temen semua--Entah dedek-dedek SMA yang antara penasaran dan kepingin masuk IPB, atau mungkin teman-teman seangkatan yang sekiranya tahun depan ada rencana untuk tes lagi ke IPB, atau bapak-ibu yang kepo nyariin kampus buat anaknya, atau siapapun lah yang mau tahu, hehe *kelamaan—tentang mata kuliah apa saja yang dipelajari oleh mahasiswa baru di IPB.


Kenapa mahasiswa baru di IPB seolah ‘dibedakan’ sih?
Yap. Sebetulnya ‘dibedakan’ di sini bukan berarti negatif. Sebab, ini hanya karena mahasiswa baru di IPB masih berkumpulnya dengan teman-teman yang bukan sefakultasnya saja. Wkwk gimana sih kalimatnya njelimet amat. Gini lo, mahasiswa tingkat satu di IPB itu belum sekelas dengan teman-teman satu fakultasnya (saja), melainkan dari fakultas-fakultas lain juga. Nah, ini tentu berbeda dengan mahasiswa tingkat dua dan seterusnya yang sudah sekelas dan ‘berkumpul’ dengan teman-teman satu fakultas bahkan jurusannya sendiri. Inilah yang membedakannya.

ilustrasi

Terus, kenapa mahasiswa baru harus ‘digituin’ dulu? Nggak langsung aja masuk ke departemen, kan bisa lebih fokus kuliahnya nanti(?)
Well, alasan formalnya kenapa, aku juga ngga tau hehe. Tapi percaya aja, koordinator-koordinator kegiatan di IPB pasti ngelakuin ini semua dengan maksud yang baik. Mana ada sih kampus yang sengaja menyulitkan mahasiswanya? Atau sengaja menunda ‘fokusnya’ mahasiswa dalam menuntut ilmu? Tentu nggak ada. Begitu pula IPB. Nah, kalau alasan menurut daya khayalku pribadi (wkw apa pula ini daya khayal), ini semua karena IPB sadar bahwa siswa-siswi SMA yang baru lulus itu sebetulnya masih butuh ‘jembatan’ untuk menyebrang ke dunia kampus. Karena sistem pembelajaran di SMA dan kuliah itu beda banget-nget-nget. Yaa, kayak yang sering diceritain guru-guru SMA aja. Tentang kita yang harus ngejer dosen, kita yang harus pro-aktif, dan lain sebagainya, itu semua tepat sekali. Menurutku, TPB atau PPKU ini menjadi jembatan yang baik bagi siswa-siswi SMA ini, biar nggak kaget ketika di kampus.
Alasan selanjutnya adalah, karena ternyata menjadi seorang sarjana di bidang tertentu nggak berarti kita cuma perlu tau bidang itu thok. Harus ada landasan, atau gambaran secara umum tentang bidang ilmu tersebut dan sekitarnya. Misalnya nih, sarjana kehutanan. Dia nggak bisa lulus dengan pemahaman ilmu di bidang hutan doang, tapi juga harus ngerti keterkaitannya dengan pertanian (agroforestry), dan lain-lain. Nah, ini didapatkan selama pembelajaran PPKU.
Alasan selanjutnya juga, materi-materi dasar ini sangat perlu ketika nanti kita sudah benar-benar berada di departemen. Misalnya pelajaran biologi. Di PPKU, kita belajar biologi tentang sel segala macem. Bayangkan kalau nanti seorang mahasiswa kedokteran hewan tidak menguasai biologi sel. Bakal sulit kan?
Subscribe to: Posts ( Atom )

About Me

My photo
Rizka Nurul Afifa
wide-eyed wanderer that easily enchanted.
View my complete profile

Visitors

Friends

Latest Comments

Blog Archive

  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
  • ►  2019 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ▼  2017 (12)
    • ▼  August (1)
      • MPKMB54 Selesai
    • ►  July (2)
      • Tentang Anjing
      • Just
    • ►  June (3)
      • [ODE DARI KYOTO]
      • Blog to Vlog
      • Aktivis: Produktif atau sekadar Sertif?
    • ►  April (2)
      • Kursus Bahasa Inggris English First di Bogor
      • UTS Olahraga dan Seni (PPKU IPB)
    • ►  February (2)
      • Resensi Jujur Novel "O" Karya Eka Kurniawan
      • Donasi untuk Masjid Indonesia Tokyo
    • ►  January (2)
      • Fowkes.
      • Arti NIM, Daftar Fakultas, Rincian Cluster dan Mat...
  • ►  2016 (7)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (23)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (32)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2012 (37)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2011 (48)
    • ►  December (21)
    • ►  November (11)
    • ►  October (6)
    • ►  September (2)
    • ►  June (8)
Rizka Nurul Afifa. Powered by Blogger.

Popular

  • Arti NIM, Daftar Fakultas, Rincian Cluster dan Mata Kuliah Mahasiswa PPKU alias TPB di IPB
    Ngomong-ngomong soal mahasiswa baru, pasti kita semua setuju sebagian besar dari ‘mereka’ adalah anak-anak fresh graduate (from high s...
  • Fowkes.
    So today I decided to say good bye to instagram. For a year (perhaps). Sebenernya engga ada alasan khusus. Waktu UAS kemaren udah sempet ny...
  • Resolusi Tahun Baru, Lagi
    Jujur aja, rasanya bosen banget menghadapi tahun baru yang itu-itu aja. Bukan, bukan karena setiap tahun baru aku selalu di rumah. Itu mah ...
  • Cara Mengetahui Stalker Twitter dan Facebook
    Yeeyhaaa! Blogger kempeng ini balik! Em, kali ini gue mau ngeshare ilmu aja,hueheh. Setelah sekian lama engga ngecheck stalker, semalem gue...
  • Islamic Civilization Conference at Sentul International Convention Center
    “SICC, make some noiiisseeeeee!” Begitulah biasanya guncangan yang terdengar dari gedung SICC alias Sentul International Convention Cent...

Instagram

Categories

ART (46) Cerpen (7) Class (18) Events (40) Film (26) From my eyes (78) IPB (19) Inspiratif (47) Islami (19) Japan (2) Learn (56) News (25) Novel (4) Pramuka (20) Spirit (67) Story (20)



Search

Copyright 2014 art of life.
Designed by OddThemes